Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2017

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 10

Alhamdulillah sampailah di hari ke 10 saya menulis memahami gaya anak belajar. Berkat menulis, saya jadi bisa membuat seperti milestone perjalanan anak saya secara singkat. Semakin saya mengamati dengan baik, semakin saya benar-benar menghargai arti sebuah proses. Tapi ya begitulah yang dirasakan setiap menulis untuk tantangan di kelas bunda sayang. Anak dibawah 2th memang sangat perlu untuk selalu distimulus kemampuannya. Motorik kasar maupun halus, belajar secara audio, visual, maupun kinestetik. Saya pun masih berusaha untuk menyeimbangkan dalam pola belajarnya. Dalam 2 hari ini (22-23/09) saya tidak banyak mengkhususkan akan fokus kemana untuk proses belajar Arsyad. Kegiatan kami 2 hari ini akan banyak di tempat umum karena harus bertemu dengan kerabat. Pergi hanya berdua dengan Arsyad sudah menjadi rutinitas yang cukup sering dan menyenangkan walaupun menguras tenaga. Seperti biasa, jika kami bepergian Arsyad akan selalu diberi info terlebih dahulu. Selama perjalanan di mobil sa

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 9

Kami berdua (suami dan saya) sepakat untuk tidak menspesialkan hari ulangtahun. Bertambahnya umur anak hanya sebagai point / tolak ukur anak bisa apa atau harus seperti apa. Atau sebagai penanda "oh, harus vaksin a, b, c" dan sebagainya. Maka, menuju Arsyad berumur 2th kami ingin dia mulai belajar hal baru. Menstimulus lagi kemampuan yang lain. Libur 1 hari kali ini kami sengaja mengajak Arsyad ke toko perlengkapan bayi&anak di Jakarta Barat untuk membeli sepeda anak. Hari ini (21/09) saya belajar banyak hal melihat bagaimana setelah mendapatkan sepeda yang selama ini diharapkan Arsyad. Apa yang terlihat mudah bagi kita orang tua, belum tentu mudah untuk anak. Banyak hal yang bisa kita contoh dari anak termasuk betapa anak selalu mencoba tanpa menyerah akan hal yang dia inginkan. Sepeda yang kami pilihkan untuk Arsyad adalah balance bike / kick bike. Bukan karena sepeda ini sedang hitz, tapi karena manfaat yang didapat akan banyak sekali. Melatih keseimbangan, melatih p

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 8

Hari yang lumayan menegangkan (21/09). Rumah tetangga kontrakan saya yang kebetulan sedang bekerja, tiba-tiba terasnya yang ada beberapa tumpuk buku terbakar. Saya kira memang ada yang sengaja membakar sesuatu karena bau asapnya cukup mengganggu. Sampai saya berinisiatif memasukkan jemuran saya ke dalam rumah. Arsyad mungkin merasakan hal yang sama, menyebabkan ia berkali-kali menuju teras. Saya pun keluar lagi untuk memperingatkan, sampai baunya sangat mengganggu. Saya tengok dan api sudah menyala cukup besar. Reflek saya berteriak "kebakaraaann". Tetangga yang ada di rumah langsung keluar semua dan kami berusaha memadamkan apinya. Alhamdulillah, Allah masih melindungi kami semua. Lalu Arsyad? Alhamdulillah saat kejadian dan Ibunya super heboh paniknya, dia tetap tenang dan melihat apa yang saya lakukan tanpa keluar dari teras rumah. Ah, bersyukur semua baik-baik saja dan Arsyad sangat membantu saat kejadian 😊 Hari itu kegiatan saya dan Arsyad juga cukup sederhana. Kami b

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 7

Tinggal di negara dengan mayoritas Islam membuat anak lebih terbiasa dengan kebiasaan yang sedikit banyak terpengaruh dengan kondisi lingkungan yang ada. Banyaknya masjid, seringnya mendengar adzan membuat anak menjadi tidak asing dengan hal tersebut. Seringnya mendengar adzan membuat Arsyad sudah sangat familiar dengan suaranya. Walaupun belum bisa membedakan mana adzan, mana surat pendek, dst. Setiap mendengar suara dengan bahasa arab, Arsyad langsung dengan sigap berkumandang "Allahu Akbar Allahu Akbar" dengan gaya bicaranya yang masih belajar. Mungkin karena juga terbiasa mendengarkan kalimat Allahu Akbar saat sholat maupun saat berjamaah di masjid. Terutama lagi saat hari lebaran, takbir selalu terucap. Betapa lingkungan sekitar pun tanpa kita minta sudah mengajarkan dan menstimulus kemampuan anak melalui audio/suara. Sejak kecil Arsyad kami biasakan untuk mengenal benda-benda yang ada disekitarnya. Apa yang biasa dia lihat selalu kami verbalkan namanya. Karena kami i

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 6

Hari ini (18/09) rumah kami sedang diperbaiki lantai yang rusak dari beberapa hari lalu. Kegiatan Arsyad pun tak banyak karena kami banyak menghabiskan waktu di rumah. Saat bongkaran lantai dimulai, kami meminta Arsyad untuk bermain di luar rumah dahulu. Karena kondisi rumah yang kecil dan semuanya penuh debu. Bermain pesawat dorong selalu menjadi favorit Arsyad untuk menghabiskan tenaga di depan rumah.  Modalitas kinestetik dan audionya hari ini sedang sangat dilatih. Berkegiatan di luar dan bermain bersama teman-temannya memberikan kesempatan Arsyad untuk berekplorasi dengan apa yang dia suka. Mengambil batu bekas bongkaran lantai dan memindahkana dari satu tempat ke tempat lain saya anggap sebagai lathan sensory kesukaannya. Interaksi bersama temannya pun juga melatih Arsyad untuk bersikap dan menyelesaikan permasalahannya sendiri. Berebut dan saling menangis sudah hal yang wajar. Tapi ada kalanya mereka saling berbagi. Saling melatih mengekpresikan apa yang diinginkan. Saya han

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 5

Hari ke 5 (17/09) Arsyad mulai terlihat lebih cepat menangkap aturan/perintah (modalitas audio) dengan cepat. Tetap dengan intonasi yang menyenangkan dan tidak seperti hanya memerintah saja, Arsyad lebih mau untuk mengikuti petunjuk yang diberikan daripada hari-hari sebelumnya. Berawal dari setiap hari saya mulai memutarkan mp3 dogeng mengenai gigi sehat, memaksimalkan murotal quran, dan bernyanyi. Efek yang ada melatih Arsyad untuk mendengarkan dengan lebih baik apa yang dia dengar.  Saya jadi mulai memahami, karena itulah orang-orng yang berkebutuhan khusus (tuna rungu, tuna netra, dll) pasti memiliki keunggulan lebih pada panca inderanya yang lain. Lebih sensitif, pemanfaatan semaksimal mungkin. Ah, bersyukur kami sekeluarga masih diberi kesehatan fisik maupun psikis.  Modalitas kinestetik, saya mulai melatihnya untuk membawa piring makannya sendiri yang sudah diisi. Akhir-akhir ini seringkali Arsyad tidak sabaran untuk segera makan. Kalau saya sudah terlihat membawa piring

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 4

Jikalau Ibu Arsyad belum bisa konsisten untuk menuliskan 'report' harian, tandanya kegiatan hari itu padat dan menguras tenaga. Hehehe... Hari ke 4 dalam memahami gaya belajar Arsyad, saya memilih hari Jumat lalu. Saat Arsyad mengalami banyak hal dihari itu.  Hari ini (15/09) Arsyad belajar berbagi dari sejak pagi sampai siang. Ya, ada teman bermainnya yang kebetulan bermain di rumah kami karena rumahnya diperbaiki. Karena temannya ini juga suka dibacakan buku, maka saya mengajak Arsyad dan temannya untuk membaca buku di kamar. Saya ingin memaksimalkan modalitas audiotory dan visual Arsyad saat sedang berada di dalam rumah. Ternyata anak saya betah berlama-lama untuk mendengarkan saya membacakan buku cerita. Mungkin diperkuat dengan adanya gambar yang memperjelas cerita yang saya bacakan. Arsyad terbiasa membaca buku jika saya sedang sibuk melakukan hal lain. Buku yang pali ia gemari adalah tentang Kereta Api. Buka buku dan menunjuk-nunjuk sambil berkata "kereta"

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 3

Hari ke 3 saat menjalani proses membersamai anak untuk melihat kecenderungan apa untuk cara belajarnya saya banyak sekali memakai bantuan visual. Baru saja saya membeli beberapa buku dan flash card saat ada Indonesia International Book Fair dan belum sempat dimanfaatkan. Sengaja saya hanya membeli yang memang sangat butuh untuk proses bermainnya Arsyad. Beberapa diantaranya buku yang memperlihatkan bagaimana cara menggosok gigi, bagaimana pup di kamar mandi, bagaimana adab makan yang baik dan flash card yang saya takjub isinya ternyata oke. Saat jam makan siang, saya sengaja membuka buku tentang adab makan. Jujur, Arsyad saat ini kalo makan dan duduk hanya bisa bertahan beberapa menit. Sisanya dia akan kesana kemari sambil bermain mobil-mobilannya. Saat jam makan, sambil makan saya coba menunjukan isi buku tentang adab makan. Dari situlah saya mulai bercerita bagaimana makan yang baik itu. Alhamdulillah sukses. Kalo pun Arsyad diajak berdiskusi, dia akan tau jawabannya. Tapi entah

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 2

Hari ke 2 untuk memahami lebih lanjut gaya belajar Arsyad, saya mencoba untuk seharian kemaren membebaskan dia akan bermain apa. Ingin rasanya mengekplore stimulus yang bisa Arsyad dapatkan. Bernyanyi tetap kami lanjutkan, bahkan sekarang sudah ada kemajuan menyanyikan cicak di dinding.  Kegiatan hari ke 2 memang terlihat lebih banyak melakukan gerakan karena Arsyad bermain bersama teman sebayanya di luar rumah.Terlihat kadang Arsyad menjadi leader saat bermain, terkadang dia juga menjadi follower mengikuti temannya kesana kemari. Tetapi masih sangat sulit untuk Arsyad mengikuti gerakan yang dia lihat di youtube. Seperti lagu anak saat bertepuk tangan, lompat, menghentakan kaki. Arsyad masih belum bisa langsung mengikuti. Dia harus mengamati terlebih dahulu apa yang dia lihat di layar. Mungkin stimmulus untuk gerakannya saat ada 'perintah' akan saya stimulus dengan lagu Kepala, Pundak, Lutut, Kaki. Karena saat menyanyikannya pasti harus diikuti dengan gerakan. Positifn

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 1

Alhamdulillah saya bisa mulai menulis lagi. Fiuuh.... Setelah game level 3 tidak terselesaikan dengan baik akibat mondar-mandir Jakarta-Cilegon dan kami pun tumbang semua, alias sakit. Game level 4 kali ini bertema Memahami Gaya Belajar Anak. Sebelum paham benar dengan beberapa macam gaya belajar anak, perlu dimengerti terlebih dahulu yang menjadi tujuan dari anak-anak belajar, diantaranya : Meningkatkan rasa ingin tahu anak (Intellectual Curiosity) Meningkatkan daya kreasi dan imajinasinya (Creative Imagination) Mengasah seni / cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu (Art of Discovery and Invention) Meningkatkan akhlak mulia anak-anak (Noble Attitude) Saya pun akhirnya selalu menelaah lebih lanjut, apakah yang sedang dilakukan Arsyad berkegiatan mengandung (paling tidak) tujuan tersebut. Sebenarnya selama beberapa hari ini saya mulai mencari tahu bagaimana anak saya belajar. Hanya saja baru sempat menulis sekarang :) Setelah mengetahui dan memahami t