Skip to main content

Memahami Gaya Belajar Anak - Day 10

Alhamdulillah sampailah di hari ke 10 saya menulis memahami gaya anak belajar. Berkat menulis, saya jadi bisa membuat seperti milestone perjalanan anak saya secara singkat. Semakin saya mengamati dengan baik, semakin saya benar-benar menghargai arti sebuah proses. Tapi ya begitulah yang dirasakan setiap menulis untuk tantangan di kelas bunda sayang.

Anak dibawah 2th memang sangat perlu untuk selalu distimulus kemampuannya. Motorik kasar maupun halus, belajar secara audio, visual, maupun kinestetik. Saya pun masih berusaha untuk menyeimbangkan dalam pola belajarnya.

Dalam 2 hari ini (22-23/09) saya tidak banyak mengkhususkan akan fokus kemana untuk proses belajar Arsyad. Kegiatan kami 2 hari ini akan banyak di tempat umum karena harus bertemu dengan kerabat. Pergi hanya berdua dengan Arsyad sudah menjadi rutinitas yang cukup sering dan menyenangkan walaupun menguras tenaga. Seperti biasa, jika kami bepergian Arsyad akan selalu diberi info terlebih dahulu. Selama perjalanan di mobil saya mencoba berbincang dengan Arsyad. Isi perbincangan kami seputar akan kemana, apa saja yang nanti akan kami lakukan disana, bertemu dengan siapa saja, dan lain sebagainya. Termasuk bercerita kembali adab makan.

Menyenangkan adalah ketika Arsyad menjadi anak yang luar biasa jika hanya bersama saya. Terlihat lebih mandiri, mendengarkan apa yang saya katakan. Setelah saya perhatikan, syaratnya mungkin tenaga yang dipunya harus dikeluarkan. Bermain di playground menjadi kegiatan yang menyenangkan. Selama anak happy dan puas, serta tidak merasa bosan, maka mudahlah untuk menjadikannya anak yang kooperatif. Ini untuk usia di bawah 2th ya 😅  Ketika melewati toko favorite dan ada tempat bermainnya, luangkan waktu sebentar.

Saya merasa Arsyad anak yang cepat tanggap untuk menghafal lokasi/bangunan/toko. Sehingga jika melewati spot lokasi yang banyak mainannya, kita harus segera mengalihkan ke yang lain atau bermain sebentar disana.

Ketika kami belanja bulanan, Arsyad pun terlihat sangat menonjol dibagian kinestetik. Dia hafal apa saja yang dilakukan seperti mengambil plastik untuk memasukkan snack yang akan dibeli dan ditimbang. Dia juga melepas beberapa sikat gigi yang digantung dan kemudian dikembalikan kembali. Lubang yang kecil dan dia berusaha untuk menyelesaikan semua sikat gigi yang ia berantakin.

Lagi-lagi saya bangga. Saya bangga bisa menjadin Ibu dari anak saya 😁

#Day10
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KelasBunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

Aliran Rasa - Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah, semakin hari anak saya semakin paham akan gendernya. Terlebih lagi dalam pelaksanaan ibadah. Ramadhan kali ini saya sering mengajaknya buka bersama di masjid dekat rumah eyangnya di Jogja. Semakin dia paham kalo sholat laki-laki di shaf laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Alhamdulillah dia sendiri yang meminta saat sholat akan dimulai, dia mencari eyang papinya dan berkata, "Arsyad sholat sama eyang papi. Ibu sholat sama eyang mami." Masya Allah... Kami orang tua hanya bisa berikhtiar. Segala kemudahan ini datangnya dari Allah semata.

Mendidik Cerdas Finansial - Day 2

Saat ini Arsyad sudah memasuki usia 2th hampir 4bulan. Usia-usia luar biasa dimana cepat sekali tanggap dengan lingkungan sekitarnya. Saat ini pulalah saya sedikit was-was jika salah memberikan contoh atau perkataan yang tidak baik. Apalagi dengan usia kandungan saya yang hampir memasuki 20minggu. Ingin sekali rasanya saat adeknya besok lahir Arsyad sudah fasih berbagi. Baik berbagi berupa barang (fisik) maupun berbagi kebersamaan dengan orangtuanya (nah, ini tetep PR sepanjang masa kayaknya nanti). Sejak umur sekecil ini pun saya mencoba memasukan unsur berbagi ini kepada Arsyad. Semoga nantinya dia bisa menjadi pribadi yang dermawan dan rajin bersedekah hartanya. Saya pun mulai dengan memberinya uang Rp 6000 dan berkata, "Arsyad, ini uang untuk beli susu di Ibu warung. Beli 2 ya. Satu Arsyad, Satu Mbak Alea (temannya). Berbagi ya.". Kebetulan saat itu dia sedang bermain bersama temannya. Beberapa minggu ini memang Arsyad sudah saya biasakan beli susu uhtnya sendiri

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma