Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2017

Aliran Rasa

Anak lahir, kami pun lahir sebagai orang tua. Karena anak, kami ingin berubah menjadi lebih baik. Kami paham, orang tua adalah orang terdekat yang akan selalu dicontoh oleh anak. Kami bukan orang tua sempurna, tapi kami ingin jadi yang terbaik untuk keluarga kami. Komunikasi produktif adalah salah satu ikhtiar kami untuk menjadi lebih baik lagi. Bukan hal yang mudah, tapi kami selalu berusaha sebaik mungkin untuk konsisten.  Semangat!

Tantangan 10 Hari (part.10)

Ramadhan kali ini menjadi ujian kesehatan buat saya. Setelah flu berat berlalu sekarang berganti dengan batuk tiada henti sampe suara saya hampir hilang. Menjadi tantangan juga karena anak saya juga sedang berada di-stage selalu bertanya "ini apa ini apa" dan kami pun wajob menjawab. Jika tidak, suara yang dikeluarkan akan semakin keras dan mendekatkan wajahnya ke wajah kita. Hahahhahaha... lucu bukan main. Bahkan sebenarnya dia paham nama bendanya tapi tetap saja ditanyakan. Sampai kadang saya coba tes kemampuannya. "Ini apa ini apa?", sambil membawa mainan kereta favoritnya. "Hmmm.. apa ya?", saya balik bertanya. "Kreta", begitu katanya. Batuk yang saya alami saat ini menjadi tantangan sendiri dikala anak menginginkan sesuatu tapi tidak bisa didapat. Seperti hari ini, sejak pagi kami sudah memberitahukan bahwa nanto sore Eyangnya akan datang ke rumah menjemput dan weekend akan menghabiskan waktu di rumah eyang. Sejak dari jam 5 sore sudah

Tantangan 10 Hari (part.9)

Semakin paham dengan karakter anak saat saya mulai rajin menulis percakapan keseharian untuk Game Level 1 kelas Bunda Sayang ini. Memasuki fase "punya keinginan kuat" membuat saya dan suami kudu lebih sabar mendidik anak. Hari ini kebetulan suami work from home, saat akan menunaikan sholat asar di masjid anak merengek-rengek ingin ikut. Tangisannya seperti biasa sampai terisak-isak. "Arsyad mau ikut sholat?" Dia mengangguk dan masih menangis. "Arsyad di rumah aja ya sama Ibu. Ayah mau mau ke masjid. Sebentar aja kok" Semakin menangis lagi dia. "Arsyad mau ikut ke masjid?" Mengangguk lagi. "Ya udah. Kapan-kapan nanti ke masjid lagi ya. Nanti Arsyad boleh ikut" "Iya.." nangisnya pun berhenti dan bermain lagi seperti biasa 😂 Selama Ramadhan ini memang buku-buku yang saya bacakan ada kaitannya dengan ibadah. Ternyata punya pengaruh besar terhadap anak. Paling terlihat, saat ini Arsyad lebih excited kalo lihat masjid. Bi

Tantangan 10 Hari (Part. 8)

Hari Senin pagi kami baru saja sampai di Jakarta setelah weekend beristirahat di kota kelahiran suami. Badan yang tidak fit membuat saya benar-benar ingin istirahat cukup tanpa harus dipusingkan dengan kewajiban rumah dan pekerjaan bisnis. Senin itu pula saya langsung buat janji dengan bidan langganan saya yang biasa datang untuk mom and baby treatment. Arsyad sudah terbiasa dengan pijatan semenjak dia masih sangat kecil. Saya pun juga sekalian melakukan treatment mom beauty (bahasa kerennya : pijat ibu. hehehe). Semakin Arsyad bisa kesana kemari, semakin sulit untuk melakukan pemijatan. Disinilah saya coba sounding Arsyad bahwa dia akan dipijat. Supaya kegiatan pijat memijat semakin lancar dan saya tidak perlu mengeluarkan banyak effort :)) "Arsyad, lama ya kita gak ketemu tante Wilda. Arsyad masih inget gak sama tante Wilda?" "..hhh....hh.." jawabnya. Sepertinya dia sedikit lupa. "Tante wilda itu yang sering ke rumah itu lho. Suka pijet-pijet Arsyad. La

Tantangan 10 Hari (part. 7)

Beberapa hari ini kesehatan penghuni rumah kami sedang drop. Bermula dari anak yang tiba-tiba flu, ibu yang kondisi badannya sedang lemah akhirnya tertular. Anak sakit ibu sakit itu tandanya lebih banyak tiduran daripada berkegiatan. Saat makan siang dan obat kulit arsyad dari RSPP baru saja sampai. "Pyoookk" "Astagfirullah", nada kaget saya keluar spontan. Arsyad rupanya berhasil membuka tutup obatnya dan tumpah semua. Disini batas sabar saya langsung hilang entah kemana. "Arsyad. Stop. Duduk sini. Jangan bergerak" Saya lebih memilih diam saat emosi sedang tinggi. Makan siang pun dilanjutkan. Tinggal suapan terakhir dan tangan Arsyad menampis sendok. Makanan jatuh semua. Hmmm... kesabaran saya benar-benar diuji. Setelah ganti baju, ganti diapers, dan siap untuk tidur siang, saya sengaja untuk menunda memberikan asi untuk Arsyad. Karena saya ingin mengatakan apa yang saya rasa. Arsyad menangis heboh karena asi tidak saya berikan. "Arsyad, ibu

Tantangan 10 Hari (part.6)

Hari ini mendadak ke RSPP pagi karena suami kebetulan bisa nemenin berobat. Arsyad sejak hari senin ada bercak2 merah di lengan atas bagian belakang. Karena worried saya ingin segera tanya ke dokter anak langganan. Walopun hari ini bercak merahnya seperti mengering tapi tetap penasaran kalo belum tanya ahlinya. Singkat cerita selama menunggu dokter tadi adalah saat yang tepat untuk belajar lagi berkomunikasi yang baik dengan anak. Di ruang tunggu periksa RSPP terdapat beberapa permainan yang bisa dimainkan anak. Sampai di sana pandangan Arsyad tidak bisa lepas dari mainan prosotan. Rasanya ingin segera bermain. Ada perasaan ragu saat ingin mencoba permainannya. "Arsyad mau main itu?" "Iya" "Boleh kok. Arsyad kan sudah bisa naik sendiri, prosotan sendiri." Arsyad langsung menarik-narik saya tanda ingin ditemani. Tapi saya menolak karena ingin melihat seberapa berani dia mencoba permainan tanpa didampingi. "Arsyad sendiri aja ya. Nggak papa. Ibu

Tantangan 10 Hari (part.5)

"Jeduuuuggg" Saya kaget. Arsyad terpeleset saat berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Alhamdulillah dia kuat menahan kepalanya sendiri supaya tidak terbentur. Pecahlah tangisnya. Seketika itu juga langsung saya gendong dan peluk sambil meminta maaf karena teledor tidak menjaganya saat masuk kamar mandi. Sambil berusaha tetap tenang dan tidak panik saya pun bilang, "Maaf ya nak. Duh.. ibu kok ya gak jagain Arsyad masuk kamar mandi. Maaf ya". Dia masih menangis.. tidak kencang. Tapi cukup bikin saya sedih. Ditambah dia sudah mengantuk, jadilah moodnya tidak senang. Saat anak saya terjatuh, terpeleset, terbentur, dll, saya selalu berusaha tetap tenang dan tidak panik. Karena dari sanalah anak akan meniru ekspresi kita. Saya dan suami lebih ekspresif kalo sedang bahagia. Pernah kejadian anak saya terjatuh, budhenya kaget luar biasa sampai teriak. Anak saya? Nangisnya menjadi-jadi. Dia sudah kaget karena terjatuh, ditambah kaget lagi karena ada suara yang lebih heboh

Tantangan 10 Hari (part.4)

Sejak Minggu sore Arsyad badannya sedikit demam. Suhunya selalu di atas 37,8. Alhamdulillah anaknya masih aktif walopun nafsu makannya berkurang. Benar saja. Ternyata tantangan hari Senin ini ya masalah makannya yang porsinya jadi minimalis. Bangun saat Ayah Ibu sahur dan subuh tidur lagi berefek pada waktu sarapan anak jadi sangat mundur. Karena makannya memang sedikit (bosan dengan nasi juga mungkin), saya pun hari ini membebaskan Arsyad untuk nyemil makanan sesuka hati. Paling gak sabar kalo lihat telur puyuh. Pasti bawaannya langsung diambil dan dimakan (tanpa dikupas), disinilah kadang saya sedikit 'bersitegang' sama Arsyad 😅😅 Jadi, jam 9an pagi Arsyad saya ajak untuk belanja di tukang sayur langganan. Setiap belanja pasti dia langsung mencari telur puyuh kesayangan. Kalo udah lihat langsung tunjuk dan bertanya "ini apa.. ini apa ini apaaaa?" Tandanya Ibu harus mengambilkan telur puyuh dan langsung Arsyad pegang. Saat pulang, Arsyad sudah tidak sabar ingin s

Tantangan 10 hari (part 3)

Weekend seperti biasa anak saya banyak menghabiskan waktu bersama Ayahnya. Hari ini (Minggu, 4/06) hampir 70% waktu anak saya bermain sama Ayahnya. Dari sarapan, bermain, mandi sore. Ibunya? Ibuk kebetulan lagi sariawan parah yang mau ngomong aja rasanya bikin nangis 😂 Walaupun anak banyak bermain sama Ayah, tapi untuk praktek komunikasi produktif Ibu selalu ada celah. Mmm...ya iyalah ya. Masak iya seharian gak ngobrol sama anaknya 😅 Dibutuhkan komunikasi yang baik itu saat mandi. Yak. Mandi. Mungkin hampir semua orang tua paham rasanya minta anak untuk mandi dan menyudahi kegiatan mandi. Sejak awal saya selalu membahasakan kegiatan mandi itu adalah "saatnya bermain air". Saya sangat membebaskan Arsyad untuk bermain air selama kegiatan mandi berlangsung. Hari ini lumayan agak butuh pengorbanan untuk minta Arsyad selesai mandi. "Yuk nak, main airnya sudah dulu ya. Dilanjut nanti sore boleh kok." "Eeeeeee...ee.e.e.e.e." Arsyad sambil menggelengkan kepa

Tantangan 10 hari (part.2)

Waktu senggang untuk menulis setiap hari itu memang luar biasa mahal harganya. Hari Jumat sudah diniatkan untuk menulis kisah kedua tentang komunikasi produktif bersama anak. Apalah daya, toddler saya hari itu seperti nonstop untuk minta asi jika sedang tidak berkegiatan. Saya pun harus membagi waktu dengan memasak yang lumayan banyak demi menghabiskan apa yang ada di lemari es. Tidurnya pun menjadi sangat malam (jam 11 malam ke atas) karena menanti ayahnya pulang dari masjid. Hari Jumat ini anak saya sedang hobi belajar memakai kaos kaki sendiri. Dia tipe yang jika buru-buru atas keinginannya pasti jadi cranky sendiri. Disinilah saya berusaha mempraktekan langsung komukasi produktif, suara dan intonasi ramah. "Arsyad mau coba pakai kaos kaki sendiri? Yuk kita coba sama-sama." Awal saat saya menawarkan kegiatan ini pertama kalinya. Dia pun langsung setuju. Pertama mencoba dia langsung tergesa-gesa dan gagal. Mulailah sedikit merengek minta dibantu. Tapi karena saya yakin A

Tantangan 10 hari

Tantangan 10 hari! Ini salah satu game di kelas Bunda Sayang IIP yang saya ikuti. Level pertama game ini adalah tentang cara berkomunikasi produktif. Singkat cerita, saya memilih akan mencoba berlatih komunikasi produktif terhadap anak saya. Karena sesungguhnya kalo praktek ke anak, secara gak langsung jadi praktek juga ke suami :))) Ada beberapa poin komunikatif produktif untuk anak (gambar terlampir). Saya akan mencoba poin "Intonasi dan Suara yang Ramah" . Kenapa saya pilih poin tersebut? Karena sejak dahulu saya sudah melatih ini tapi masiiihh aja lupa. Semoga dengan adanya tantangan 10 hari ini saya jadi BISA dan terbiasa ;) Materi dari kelas Bunda Sayang #2 IIP Hari ini kebetulan tanggal merah. Artinya suami juga di rumah. Kalo suami di rumah, anak saya banyaknya ya berinteraksi sama Ayahnya. Main-main dan pasti saya banyak minta tolong ini itu ke suami, mumpung ada yang bantuin ;) Emosi saya hari ini cukup stabil karena ada helper di rumah, ya suami saya :))