Skip to main content

Tantangan 10 hari

Tantangan 10 hari!

Ini salah satu game di kelas Bunda Sayang IIP yang saya ikuti. Level pertama game ini adalah tentang cara berkomunikasi produktif. Singkat cerita, saya memilih akan mencoba berlatih komunikasi produktif terhadap anak saya. Karena sesungguhnya kalo praktek ke anak, secara gak langsung jadi praktek juga ke suami :)))

Ada beberapa poin komunikatif produktif untuk anak (gambar terlampir). Saya akan mencoba poin "Intonasi dan Suara yang Ramah". Kenapa saya pilih poin tersebut? Karena sejak dahulu saya sudah melatih ini tapi masiiihh aja lupa. Semoga dengan adanya tantangan 10 hari ini saya jadi BISA dan terbiasa ;)

Materi dari kelas Bunda Sayang #2 IIP

Hari ini kebetulan tanggal merah. Artinya suami juga di rumah. Kalo suami di rumah, anak saya banyaknya ya berinteraksi sama Ayahnya. Main-main dan pasti saya banyak minta tolong ini itu ke suami, mumpung ada yang bantuin ;) Emosi saya hari ini cukup stabil karena ada helper di rumah, ya suami saya :))) Kalo hari kerja biasa, baru deh kerasa banget tenaga cukup terkuras.

Hari libur sama artinya dengan giliran Ibu kerja keras di rumah. Mumpung ada suami, anak bisa banyak main sama suami, saya jadi ada waktu lebih untuk mengurus barang dagangan yang kebetulan kemaren stocknya baru sampe di rumah. Ramadhan gini jam tidur anak saya jadi berubah, termasuk sarapan dan mandi pagi. Karena sahur/subuh biasanya anak ikutan bangun. Setelah sholat subuh, kadang anak langsung minta Asi dan tertidur kembali.

Jam 7 pagi yang biasanya sudah sarapan, hari ini pun anak masih tidur. Saatnya Ibu beraksi bikin photo session di ruang tv. Baru juga beberapa menit, eh kok ya anak bangun. Beraksilah dia pengen bantu Ibunya. Disinilah saya mulai praktek berkomunikasi yang produktif. Tapi seperti biasa, kalimat permintaan saya masih berupa perintah/menyuruh ke anak :( Intonasi sudah oke, tapi selalu lupa mengawali kata "tolong" padahal saya sudah selalu mengingat. Biasanya keingat kalo anaknya sudah melakukan yang saya minta. Jadinya saya cuma bisa bilang "Terima kasih ya" Sambil senyum ke anak atau setelah dia menyelesaikan permintaan saya kami akan melakukan "Hi5".


Salah satu keseruan kalo lagi kerja terus anaknya ikutan nongol di frame :))

Saya pun sedang melatih anak untuk lebih mandiri mengingat usianya saat ini sudah 1th 7bulan. Beberapa yang biasa kami latih untuk menjadi kebiasaan yang baik seperti :
  • Meletakkan pakaian kotor di tempatnya.
  • Meletakkan piring kotor setelah makan di tempat cuci piring.
  • Merapikan mainan setelah selesai bermain.
  • Merapikan mainan yang dibawa mandi di tempatnya.
4 hal di atas sudah lumayan bisa dilakukan sehari-hari secara otomatis. Tapi ya itu tadi, semua juga tergantung mood anak dan Ibu. Kadang tanpa diminta anak sudah otomatis. Kalo kelupaan, ya kembali lagi saya juga ingin membiasakan meminta anak dengan kata "Tolong" terlebih dahulu.

Semoga hari esok saya lebih sukses dari hari ini. Mengingat besok suami masuk kerja :)))



#level1 #day1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip



Comments

Popular posts from this blog

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...

Aliran Rasa - Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah, semakin hari anak saya semakin paham akan gendernya. Terlebih lagi dalam pelaksanaan ibadah. Ramadhan kali ini saya sering mengajaknya buka bersama di masjid dekat rumah eyangnya di Jogja. Semakin dia paham kalo sholat laki-laki di shaf laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Alhamdulillah dia sendiri yang meminta saat sholat akan dimulai, dia mencari eyang papinya dan berkata, "Arsyad sholat sama eyang papi. Ibu sholat sama eyang mami." Masya Allah... Kami orang tua hanya bisa berikhtiar. Segala kemudahan ini datangnya dari Allah semata.

Review Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh

Presentasi ke-7 Kelompok 2 Tema / Judul Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh Fitrah seksualitas adalah pemahaman bahwa setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dalam pengertiannya berkembang menjadi peran hidup sesuai jenis kelaminnya. Masalah seksual membutuhkan pengarahan, bukan pembentukan atau pembangunan. Baligh, kondisi tercapainya kedewasaan biologis dengan kematangan alat reproduksi (usia 14 – 16 tahun). Ciri-ciri baligh 1.        Mimpi basah pada anak laki-laki dan haidh pada perempuan. 2.        Tumbuhnya bulu-bulu kemaluan 3.        Berusia 15 tahun. Akil, tercapainya kedewasaan psikologis, social, finansial, serta kemampuan memikul tanggung jawab syariah. Mengarahkan fitrah seksual anak pra baligh 1.        Meminta izin ketika masuk kamar orang tua. 2.   ...