Skip to main content

Review Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh


Presentasi ke-7
Kelompok 2

Tema / Judul Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh

Fitrah seksualitas adalah pemahaman bahwa setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dalam pengertiannya berkembang menjadi peran hidup sesuai jenis kelaminnya. Masalah seksual membutuhkan pengarahan, bukan pembentukan atau pembangunan.

Baligh, kondisi tercapainya kedewasaan biologis dengan kematangan alat reproduksi (usia 14 – 16 tahun). Ciri-ciri baligh
1.       Mimpi basah pada anak laki-laki dan haidh pada perempuan.
2.       Tumbuhnya bulu-bulu kemaluan
3.       Berusia 15 tahun.

Akil, tercapainya kedewasaan psikologis, social, finansial, serta kemampuan memikul tanggung jawab syariah.

Mengarahkan fitrah seksual anak pra baligh
1.       Meminta izin ketika masuk kamar orang tua.
2.       Membiasakan anak menundukan pandangan
3.       Membiasakan anak menutup aurat
4.       Memisahkan tempat tidur anak usia 10 tahun
5.       Melatih anak tidur dalam posisi miring kanan.
6.       Menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
7.       Mengajarkan kewajiban mandi janabah
8.       Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh
9.       Anak laki-laki didekatkan kepada Ibunya, dan anak perempuan didekatkan kepada Ayahnya.

Membangkitkan fitrah seksualitas tentu harus diiringi dengan mengembangkan fitrah-fitrah lainnya supaya kelak anak menjadi manusia yang mengetahui peran hidupnya yang spesifik.

Referensi :
Risman, Elly. EnSexclopedia.
Santosa, Harry. Fitrah Based Education.
Suwaid, Muhammad Nur Abdul Hafidz. Prophetic Parenting. 2013. Pro-U Media : Yogyakarta


#IbuProfesional
#BundaSayang
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas


Comments

Popular posts from this blog

Aliran Rasa - Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah, semakin hari anak saya semakin paham akan gendernya. Terlebih lagi dalam pelaksanaan ibadah. Ramadhan kali ini saya sering mengajaknya buka bersama di masjid dekat rumah eyangnya di Jogja. Semakin dia paham kalo sholat laki-laki di shaf laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Alhamdulillah dia sendiri yang meminta saat sholat akan dimulai, dia mencari eyang papinya dan berkata, "Arsyad sholat sama eyang papi. Ibu sholat sama eyang mami." Masya Allah... Kami orang tua hanya bisa berikhtiar. Segala kemudahan ini datangnya dari Allah semata.

Mendidik Cerdas Finansial - Day 2

Saat ini Arsyad sudah memasuki usia 2th hampir 4bulan. Usia-usia luar biasa dimana cepat sekali tanggap dengan lingkungan sekitarnya. Saat ini pulalah saya sedikit was-was jika salah memberikan contoh atau perkataan yang tidak baik. Apalagi dengan usia kandungan saya yang hampir memasuki 20minggu. Ingin sekali rasanya saat adeknya besok lahir Arsyad sudah fasih berbagi. Baik berbagi berupa barang (fisik) maupun berbagi kebersamaan dengan orangtuanya (nah, ini tetep PR sepanjang masa kayaknya nanti). Sejak umur sekecil ini pun saya mencoba memasukan unsur berbagi ini kepada Arsyad. Semoga nantinya dia bisa menjadi pribadi yang dermawan dan rajin bersedekah hartanya. Saya pun mulai dengan memberinya uang Rp 6000 dan berkata, "Arsyad, ini uang untuk beli susu di Ibu warung. Beli 2 ya. Satu Arsyad, Satu Mbak Alea (temannya). Berbagi ya.". Kebetulan saat itu dia sedang bermain bersama temannya. Beberapa minggu ini memang Arsyad sudah saya biasakan beli susu uhtnya sendiri

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma