Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Aliran Rasa - Mendidik Cerdas Finansial

Hal yang paling berkesan dan menjadi pengingat selama mencoba melatih anak umur 2th-an ini untuk 'cerdas finansial' adalah mengingat hal sederhana tapi paling fundamental saat berbelanja terutama konsumsi makanan yaitu jelasnya kehalalan produk yang kita konsumsi. Saat itu pun padahal baru mengajarkan pada anak sekali dua kali tentang logo halal pada kemasan makanan. Memang kita tidak hanya teori saja saat mengenalkan, tapi langsung praktek di supermarket untuk pengenalan logo halal dan anak mencoba mencari sendiri mana logo halal. Saat ini, setiap kami pergi berbelanja anak pasti excited untuk mencari logo halal. Kadang kami lupa tidak mengecek dan asal ambil makanan yang memang biasa kami konsumsi setiap bulannya. Karena anak mengingatkan, kami pun akhirnya tanpa sadar mengecek dan ternyata ada 1 produk makanan (bukan berasal dari hewani) yang tidak berlogo halal. Kami pun kaget dan segera mengganti brand untuk produk yang diinginkan. Karena kita sendiri tidam tau proses di

Mendidik Cerdas Finansial - Day 10

Saat maksud tujuan dan role play tidak disampaikan dengan baik, maka anak pun tidak akan paham apa maksudnya. Inilah pelajaran yang saya dapatkan malam ini.  Kebetulan saya sedang kangen-kangennya sama steak ala ala yang biasa beli di Jogja. Kebetulan di Tebet ada. Luar biasa ternyata rame sekali. Saat bayar pun harus antri. Saya pikir pembayaran bisa pakai kartu. Ternyata sewaktu suami mau bayar ternyata butuh uang cash. Posisi saya sedang 'jaga tempat duduk'. Satu-satunya yang bisa diandalkan ya Arsyad. Bocah 2th 4bulan yang bisa kesana kemari. Saya beri 2 lembar uang dan hanya berkata "Arsyad ini kasih ke Ayah ya". Disinilah kesalahan yang saya buat. Tidak memberi instruksi yang jelas untuk apa uangnya. Akhirnya tujuan pun tidak tercapai. Iya benar uang diberikan ke Ayah tapi kemudian diambil lagi sama Arsyad. Karena dia belum paham benar kalo uang itu untuk bayar makanan yang kita pesan. #KuliahBunsayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarus

Mendidik Cerdas Finansial - Day 9

Long weekend kali ini kami mengajak Arsyad untuk naik KRL menuju ke Depok. Saya selama ini baru 2x ke Depok, itu pun belum pernah tau seperti apa Mall disana 😆 Ternyata, long weekend seperti hari ini adalah kesalahan besar. Karena ramenya luar biasa. Saya yang seringnya berada di rumah kalo ke tempat keramaian langsung pusing dan pengen cepet pulang aja 😅 Salah satu tempat yang bisa jadi penenang adalah toko buku. Sengaja kami membebaskan Arsyad untuk memilih 1 buku yang dia mau. Mengapa? Kami ingin Arsyad bahagia dekat dengan buku. Terpilih buku dengan cover salah satu karakter kereta api. Saat iu juga Arsyad ingin langsung membuka plastik buku. "Arsyad, kita kan belum bayar. Berarti ini belum milik Arsyad. Yuk, kita ke kasir. Bayar dulu." Sesampainya di kasir Alhamdulillah Arsyad belajar untuk antri. Sabar memang menjadi salah satu ketrampilan yang diasah saat antrian cukup lama. Dari sinilah Arsyaspd bisa belajar bagaimana cara membeli buku. Pilih buku, menuju ke kasi

Mendidik Cerdas Finansial - Day 8

Seharian ini Jakarta diguyur hujan. Memang paling enak tiduran di kamar dengan anak. Tapi apalah daya, Alhamdulillah pekerjaan selalu menanti walaupun tidak hectic seperti beberapa hari yang lalu. "Arsyad, kalo beli susu bayarnya pakai apa?" "Uangg" "Kalo belanja di pakdhe waluyo atau di pasar, bayarnya pakai apa?" "Uang" "Kalo mau beli roti, makan bubur, bayarnya pakai apa?" "Uaang" Ya, hanya sekedar mengingatkan anak usia 2tahunan, kalo mau beli sesuatu jangan lupa uangnya. Besok saya akan coba bertanya lebih luas lagi kegunaan uang. Mumpung libur 😊 #KuliahBunsayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

Mendidik Cerdas Finansial - Day 7

Hari ini kegiatan yang kami lakukan sederhana dan menjadi pengulangan dari kegiatan sebelumnya. Fisik saya sedang tidak mendukung setelah hari Selasa lalu pekerjaan yang datang sangat padat sampai-sampai lupa menyetorkan tulisan ini. Pengenalan uang koin dan uang kertas menjadi kegiatan yang pertama. Karena Arsyad hobi sekali bongkar-bongkar dompet, ya sekalian saja saya bertanya "uang kertas mana? Uang koin ada tidak didompet Ibu?" "Uang ini bisa untuk apa?" Next, mungkin saya akan membuka obrolan mengenai 'apa yang bisa dilakukan dengan uang'. Karena sesungguhnya banyak hal yang bermanfaat sekaligus merugikan karena hanya dengan uang. Yay.. Alhamdulillah, disaat menuliskan cerita hari ini, malah dapat ide untuk kegiatan esok hari. Walaupun hanya dengan berdiskusi. Selain itu, hari ini Arsyad juga tiba-tiba saat minum susu uht kesayangan langsung berkata, "Ibu... ada ini!", dengan menunjukan logo kecil berbentuk lingkaran pada kemasan. "It

Mendidik Cerdas Finansial - Day 6

Hari ini seperti mengajarkan Arsyad untuk bisa menahan diri untuk tidak selalu mendapatkan apa ya g diinginkan saat itu juga. Pagi ini seperti biasa odong-odong lewat depan rumah. Kebetulan kami saat itu sedang membuka pintu gerbang. "Ibu, arsyad mau naik itu.", pintanya. Memang tidak setiap hari setiap saat Arsyad naik odong-odong. Saya pun tidak ingin membiasakan hal itu. Pagi ini saya mengijinkan, "boleh. Tapi ke rumah dulu ya ambil uang. Ibu gak bawa uang." Saat kembali lagi ke depan dengan semangat, ternyata odong-odongnya sudah tidak ada lagi. Terlihat dari raut mukanya sangat kecewa. Hampir menangis. Bibirnya sudah menahan rasa kecewa karena memang sudah cukup lama tidak naik odong-odong. "Arsyad sedih ya?", tanya saya dan memeluknya saat itu juga. Arsyad hanya mengangguk kecewa dan bertanya "Mana Bu?". Saya pun menjelaskan kalo bapaknya sudah pergi. Lain kali saja ya kita cari lagi. Sedih ya liat anak sedih. Tapi ya bagaimana lagi. Bia

Mendidik Cerdas Finansial - Day 5

Alhamdulillah hari Minggu ini Arsyad bangun super pagi. Setiap orangtuanya bangun malam untuk sholat, anaknya ikut bangun. Sampai beberapa menit sebelum subuh matanya masih segar. Kami pun mengajaknya untuk sholat di masjid. Ah, saat seperti ini menjadi favorite saya. Selalu berdoa semoga kami bisa istiqomah terus untuk melakukan hal-hal baik seperti ini supaya menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Sebelum berangkat saya mengambil 1 lembar uang dan berpesan kepada Arsyad, "Arsyad, ini uang kertasnya nanti dimasukan ke dalam kotak infaq yang ada di masjid ya." Saya pun ingin ini menjadi salah satu kebiasaan yang bisa selalu ditingkatkan. Berapapun jumlahnya, mari kita sisihkan. Hari ini, bukan hanya Arsyad yang belajar berbagi. Kami sebagai orang tuanya pun juga mulai merencanakan pengeluaran finansial yang selama ini kami masih sering lupa untuk menjalankannya. Semoga yang sudah kami rencanakan bisa terlaksana dengan baik dan selalu diberi kemudahan oleh Allah untuk

Mendidik Cerdas Finansial - Day 4

Weekend ini kebetulan kami sedang berjalan-jalan disebuah supermarket disalah satu mall di Jakarta. Waktu kami sangat longgar. Ini pertama kalinya saya bisa sedikit cuci mata santai saat berbelanja beberapa makanan. Teringat tema yang sedang diberikan, tentang cerdas finansial, saya pun sebagai Ibu dan Istri akhirnya menahan-nahan untuk tidak asal mengambil. Saya hanya benar-benar mengambil apa yang sedang dibutuhkan di rumah. Sembari berjalan santai, saya muncul ide untuk memberikan pemahaman terhadap kami semua (sebagai pengingat diri tentunya) bahwa apa yang kami beli pastikan dulu label halal. Teringat hal ini karena tadi sempat melihat ada kemasan makanan kimchi satu berlabel halal dan satu tidak. Tadi waktu melewati bagian daging babi yang tempatnya terpisah dengan alat-alat terpisah pun jadi pengingat diri. "Arsyad, kita kalo beli-beli bahan makanan atau makanan minuman, pastikan ya ada label halal. Bentuknya bulat, biasanya kecil, dan ada di luar kemasan. Kayak gini...&

Mendidik Cerdas Finansial - Day 3

Hari ini temanya mata uang. Entah kenapa anak saya hobi banget liat dompet ayah ibunya. Dia selalu melakukan hal-hal seperti mengeluarkan kartu, mengeluarkan kertas-kertas nota, dan ambil uang. Setelah ambil uang pasti bilang, "Beli susu Arsyad". Arsyad sepertinya sudah paham kalo mau sesuatu (terutama susunya) harus punya uang terlebih dahulu. Kali ini saya memberi pemahaman ada uang kertas, uang logam, dan uang kartu (yaash.. hari gini terutama di Jakarta harus diajarin uang kartu). Tapi tentu saja saya lebih sering meminta membeli sesuatu (baca. susu uht kesukaannya) menggunakan uang kertas dan logam. Kadang ibu warung juga memberi kembalian uang logam juga. Uang ini yang biasanya akan selalu digenggam Arsyad dan susah untuk diambil.  Timing inilah saat yang pas untuk memberikan pemahaman tentang menabung. Bercerita tentang uang dan tabungan celengan kami yang isinya uang logam semua. Baru deh Arsyad mau memasukkan uang logamnya kedalam celengan. Next, mungkin

Mendidik Cerdas Finansial - Day 2

Saat ini Arsyad sudah memasuki usia 2th hampir 4bulan. Usia-usia luar biasa dimana cepat sekali tanggap dengan lingkungan sekitarnya. Saat ini pulalah saya sedikit was-was jika salah memberikan contoh atau perkataan yang tidak baik. Apalagi dengan usia kandungan saya yang hampir memasuki 20minggu. Ingin sekali rasanya saat adeknya besok lahir Arsyad sudah fasih berbagi. Baik berbagi berupa barang (fisik) maupun berbagi kebersamaan dengan orangtuanya (nah, ini tetep PR sepanjang masa kayaknya nanti). Sejak umur sekecil ini pun saya mencoba memasukan unsur berbagi ini kepada Arsyad. Semoga nantinya dia bisa menjadi pribadi yang dermawan dan rajin bersedekah hartanya. Saya pun mulai dengan memberinya uang Rp 6000 dan berkata, "Arsyad, ini uang untuk beli susu di Ibu warung. Beli 2 ya. Satu Arsyad, Satu Mbak Alea (temannya). Berbagi ya.". Kebetulan saat itu dia sedang bermain bersama temannya. Beberapa minggu ini memang Arsyad sudah saya biasakan beli susu uhtnya sendiri

Mendidik Cerdas Finansial - Day 1

Alhamdulillah sudah memasuki level 8 dalam program Bunda Sayang IIP. Kali ini tema yang diberikan adalah Mendidik Anak Cerdas Finansial. Tema yang cukup berat, karena Ibunya pun masih dalam tahap belajar cerdas secara finansial. Ibu dan anak jadi bisa belajar bersama deh. Saat Ibu menjelaskan, sama dengan Ibu recall/diingatkan kembali bagaimana rizki itu dan apa yang dibutuhkan apa yang diinginkan. Saat awal ini saya lebih ingin mengajak Arsyad untuk mengenal kembali bagaimana Allah memberikan rizkinya. Rizki tidak hanya sekedar kita punya uang, tapi juga masalah kesehatan, dikelilingi orang-orang yang baik, mempunyai waktu bersama keluarga juga termasuk rizki yang tidak ternilai. Awal ini pun saya lebih sering membacakan buku Muamalah untuk Anak. Terutama dibagian cerita pertama. Bagaimana yang halal itu pasti banyak manfaatnya dan yang haram harus dihindari. Walaupun Arsyad masih berumur 2th, tapi saya ingin sudah mengenalkan sejak sekarang halal dan haram. Mungkin masih belum p