Skip to main content

Mendidik Cerdas Finansial - Day 4

Weekend ini kebetulan kami sedang berjalan-jalan disebuah supermarket disalah satu mall di
Jakarta. Waktu kami sangat longgar. Ini pertama kalinya saya bisa sedikit cuci mata santai saat berbelanja beberapa makanan. Teringat tema yang sedang diberikan, tentang cerdas finansial, saya pun sebagai Ibu dan Istri akhirnya menahan-nahan untuk tidak asal mengambil. Saya hanya benar-benar mengambil apa yang sedang dibutuhkan di rumah.

Sembari berjalan santai, saya muncul ide untuk memberikan pemahaman terhadap kami semua (sebagai pengingat diri tentunya) bahwa apa yang kami beli pastikan dulu label halal. Teringat hal ini karena tadi sempat melihat ada kemasan makanan kimchi satu berlabel halal dan satu tidak. Tadi waktu melewati bagian daging babi yang tempatnya terpisah dengan alat-alat terpisah pun jadi pengingat diri.

"Arsyad, kita kalo beli-beli bahan makanan atau makanan minuman, pastikan ya ada label halal. Bentuknya bulat, biasanya kecil, dan ada di luar kemasan. Kayak gini..."
Saya pun menunjukan label halal disemua kemasan makanan yang kami ambil. Supaya Arsyad benar-benar paham seperti apa bentuk gambarnya. Alhamdulillah, belajar kali ini sekaligus langsung praktek. Arsyad pun menjadi semangat u tuk mencari si logo halal disetiap makanan yang masuk ke troli.

Next, saat belanja bulanan, saya akan mengingatkan kembali apa yang sudah kami mulai hari ini. Semoga selalu istiqomah. Termasuk ayah dan ibunya juga untuk saling mengingatkan 😊

Cerdas finansial bukan berarti hanya cerdas mengelola uang, tapi juga paham apa yang boleh dan apa yang tidak boleh.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Comments

Popular posts from this blog

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...

Aliran Rasa - Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah, semakin hari anak saya semakin paham akan gendernya. Terlebih lagi dalam pelaksanaan ibadah. Ramadhan kali ini saya sering mengajaknya buka bersama di masjid dekat rumah eyangnya di Jogja. Semakin dia paham kalo sholat laki-laki di shaf laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Alhamdulillah dia sendiri yang meminta saat sholat akan dimulai, dia mencari eyang papinya dan berkata, "Arsyad sholat sama eyang papi. Ibu sholat sama eyang mami." Masya Allah... Kami orang tua hanya bisa berikhtiar. Segala kemudahan ini datangnya dari Allah semata.

Review Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh

Presentasi ke-7 Kelompok 2 Tema / Judul Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh Fitrah seksualitas adalah pemahaman bahwa setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dalam pengertiannya berkembang menjadi peran hidup sesuai jenis kelaminnya. Masalah seksual membutuhkan pengarahan, bukan pembentukan atau pembangunan. Baligh, kondisi tercapainya kedewasaan biologis dengan kematangan alat reproduksi (usia 14 – 16 tahun). Ciri-ciri baligh 1.        Mimpi basah pada anak laki-laki dan haidh pada perempuan. 2.        Tumbuhnya bulu-bulu kemaluan 3.        Berusia 15 tahun. Akil, tercapainya kedewasaan psikologis, social, finansial, serta kemampuan memikul tanggung jawab syariah. Mengarahkan fitrah seksual anak pra baligh 1.        Meminta izin ketika masuk kamar orang tua. 2.   ...