Hari ke 3 saat menjalani proses membersamai anak untuk melihat kecenderungan apa untuk cara belajarnya saya banyak sekali memakai bantuan visual. Baru saja saya membeli beberapa buku dan flash card saat ada Indonesia International Book Fair dan belum sempat dimanfaatkan.
Sengaja saya hanya membeli yang memang sangat butuh untuk proses bermainnya Arsyad. Beberapa diantaranya buku yang memperlihatkan bagaimana cara menggosok gigi, bagaimana pup di kamar mandi, bagaimana adab makan yang baik dan flash card yang saya takjub isinya ternyata oke.
Saat jam makan siang, saya sengaja membuka buku tentang adab makan. Jujur, Arsyad saat ini kalo makan dan duduk hanya bisa bertahan beberapa menit. Sisanya dia akan kesana kemari sambil bermain mobil-mobilannya. Saat jam makan, sambil makan saya coba menunjukan isi buku tentang adab makan. Dari situlah saya mulai bercerita bagaimana makan yang baik itu. Alhamdulillah sukses. Kalo pun Arsyad diajak berdiskusi, dia akan tau jawabannya. Tapi entah dia paham maksudnya tidak. Seperti contohnya:
Saya juga mencoba menstimulus dengan flash card. Beberapa memang dia sudah hafal, terutama gambar kendaraan. Dia sudah bisa menunjukkan dan menyebutkan kendaraan apa itu. Ya walaupun pelafalan perkatanya masih belum jelas. Mungkin yang paham hanya orang tuanya saja. Tapi saya takjub, Arsyad belajar menyebutkan buldozer dengan sekuat tenaga. hahaha.... Yah, not bad lah karena ini pertama kalinya dia menyebutkan buldozer.
Pengalaman dalam membersamai anak dalam bermain dan menstimulus kemampuannya memang kadang menjadikan patokan saya sejauh apa Arsyad paham dan dapat menggunakan logikanya. Kadang, ekspetasi saya sebagai orangtua terlalu tinggi. Seperti saat bermain falsh card dan menemukan gambar hewan babi. Saya lalu sedikit menjelaskan "Ini babi. Tidak boleh kita makan. Kulitnya juga tidak dipakai. Karena ini haram. Jadi dilihat aja ya, Nak". Beberapa saat kemudian, saat bermain flash card kembali, Arsyad mengacak-acak flash card dan tiba-tiba mengambil gambar babi dan berkata "Arsyad mau ini. Makan ini". Duh! Salah deh saya.. hahahaha.... Langsung saya pisahkan dan tidak menggunakan gambar babi dulu sampai anak paham.
Oiya, untuk stimulus suara tetap saya latih dengan cara bernyanyi dan berhitung. Begitulah kegiatan kami di hari 3. Sungguh menyenangkan dan saya bangga karena melewati hari dengan baik dan bermanfaat.
Sengaja saya hanya membeli yang memang sangat butuh untuk proses bermainnya Arsyad. Beberapa diantaranya buku yang memperlihatkan bagaimana cara menggosok gigi, bagaimana pup di kamar mandi, bagaimana adab makan yang baik dan flash card yang saya takjub isinya ternyata oke.
Saat jam makan siang, saya sengaja membuka buku tentang adab makan. Jujur, Arsyad saat ini kalo makan dan duduk hanya bisa bertahan beberapa menit. Sisanya dia akan kesana kemari sambil bermain mobil-mobilannya. Saat jam makan, sambil makan saya coba menunjukan isi buku tentang adab makan. Dari situlah saya mulai bercerita bagaimana makan yang baik itu. Alhamdulillah sukses. Kalo pun Arsyad diajak berdiskusi, dia akan tau jawabannya. Tapi entah dia paham maksudnya tidak. Seperti contohnya:
"Jadi, kalo makan harus apa?"Begitu terus menerus saya selalu ajak dia untuk berdiskusi. Kalo makan ya duduk di kursi. Kalo minum ya duduk di kursi. Pertanyaan itu akan kembali saya ulang lagi kalau Arsyad mulai naik meja dan berdiri/duduk di atas meja. Kadang berhasil membuat Arsyad turun dari meja. Kadang tidak.
"Duduk"
"Duduknya di mana?"
"Kursi"
Saya juga mencoba menstimulus dengan flash card. Beberapa memang dia sudah hafal, terutama gambar kendaraan. Dia sudah bisa menunjukkan dan menyebutkan kendaraan apa itu. Ya walaupun pelafalan perkatanya masih belum jelas. Mungkin yang paham hanya orang tuanya saja. Tapi saya takjub, Arsyad belajar menyebutkan buldozer dengan sekuat tenaga. hahaha.... Yah, not bad lah karena ini pertama kalinya dia menyebutkan buldozer.
Pengalaman dalam membersamai anak dalam bermain dan menstimulus kemampuannya memang kadang menjadikan patokan saya sejauh apa Arsyad paham dan dapat menggunakan logikanya. Kadang, ekspetasi saya sebagai orangtua terlalu tinggi. Seperti saat bermain falsh card dan menemukan gambar hewan babi. Saya lalu sedikit menjelaskan "Ini babi. Tidak boleh kita makan. Kulitnya juga tidak dipakai. Karena ini haram. Jadi dilihat aja ya, Nak". Beberapa saat kemudian, saat bermain flash card kembali, Arsyad mengacak-acak flash card dan tiba-tiba mengambil gambar babi dan berkata "Arsyad mau ini. Makan ini". Duh! Salah deh saya.. hahahaha.... Langsung saya pisahkan dan tidak menggunakan gambar babi dulu sampai anak paham.
Oiya, untuk stimulus suara tetap saya latih dengan cara bernyanyi dan berhitung. Begitulah kegiatan kami di hari 3. Sungguh menyenangkan dan saya bangga karena melewati hari dengan baik dan bermanfaat.
#Day3
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KelasBunsayIIP
Comments
Post a Comment