Tinggal di negara dengan mayoritas Islam membuat anak lebih terbiasa dengan kebiasaan yang sedikit banyak terpengaruh dengan kondisi lingkungan yang ada. Banyaknya masjid, seringnya mendengar adzan membuat anak menjadi tidak asing dengan hal tersebut.
Seringnya mendengar adzan membuat Arsyad sudah sangat familiar dengan suaranya. Walaupun belum bisa membedakan mana adzan, mana surat pendek, dst. Setiap mendengar suara dengan bahasa arab, Arsyad langsung dengan sigap berkumandang "Allahu Akbar Allahu Akbar" dengan gaya bicaranya yang masih belajar. Mungkin karena juga terbiasa mendengarkan kalimat Allahu Akbar saat sholat maupun saat berjamaah di masjid. Terutama lagi saat hari lebaran, takbir selalu terucap.
Betapa lingkungan sekitar pun tanpa kita minta sudah mengajarkan dan menstimulus kemampuan anak melalui audio/suara.
Sejak kecil Arsyad kami biasakan untuk mengenal benda-benda yang ada disekitarnya. Apa yang biasa dia lihat selalu kami verbalkan namanya. Karena kami ingin sedini mungkin Arsyad sudah mengenal banyak kosakata. Hal itu agar memudahkan kami untuk berkomunikasi jika saatnya tiba. Seperti saat ini. Dimana banyak yang ia lihat, pasti banyak yang ingin ia ungkapkan.
Sama halnya dengan bangunan yang menurut kami Arsyad harus paham apa itu. Seperti rumah eyangnya, stasiun, bandara, rumah kami, dan masjid. Arsyad bahkan sudah hafal mana rumah eyangnya saat kami hanya melintasi saja tanpa mampir. Pasti dia akan langsung menunjuk rumah eyangnya. Begitu juga dengan masjid. Setiap melewati masjid pasti dia akan berkata "jid..jid.." (masjid makdusnya), dan langsung melakukan gerakan takbir dan berujar "Allahu Akbar".
Ternyata tidak hanya audio saja yang terstimilus, tetapi juga visual serta kinestetiknya menjadi lebih baik. MasyaAllah.. luar biasa. Semoga kebiasaan baik seperti ini akan terus berlangsung dan selalu menjadi pengingat kami kedua orangtuanya yang masih jauh dari sempurna.
#Day7
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KelasBunsayIIP
Comments
Post a Comment