Skip to main content

Pohon Literasi - Day 6

Entah sejak kapan, tiba-tiba Arsyad selalu minta dibacakan buku ketika akan tidur. Mau itu tidur siang atau tidur malam. Hebatnya lagi, saat menjelang tidur malam ia akan segera ambil buku yang dikehendaki dan menyerahkan buku tersebut ke Ayah sambil berkata, "Ayah, bacain ayah. Baca buku". Siang hari biasanya Arsyad meminta saya untuk membacakan buku ketika saya sudah ngantuk maksimal. Jadi kadang saya membacakan buku sambil terkantuk-kantuk bahkan sampai tertidur. Ibunya yang tertidur, bukan anaknya hahahha...

Semenjak mengetahui kehamilan ini badan rasanya langsung berubah. Tadinya bisa tahan untuk tidak tidur siang, saat ini harus tidur siang. Jika tidak, mual akan datang dan kepala menjadi sangat pusing. Terlalu lama melihat gadget dan laptop pun tidak sanggup. Sampai-sampai chat di hape saya total ada ribuan belum terbaca dan tantangan kelas bunsay pun tidak bisa langsung dikerjakan dan dikumpulkan.

Perbedaan ritme tubuh saya ternyata bisa dibaca oleh Arsyad. Beberapa hari lalu dia memilih permainannya sendiri. Baca buku yang apa dia ambil sendiri. Kalo memang ingin sekali dibacakan, dia tidak akan protes jika saya membacanya sambil berbaring dan tidak terlalu bersemangat seperti biasanya. 

Beberapa buku yang menjadi andalannya saat ini adalah Allah Ciptakan Tubuhku karya Amalia Kartika Sari. Berkat buku ini juga saya bisa mengenalkan kepada Arsyad bahwa ada adek yang sedang tumbuh diperut Ibu seperti yang ada pada gambar di buku. Lalu dengan cepat dia akan mencari buku Asal Mula Namaku, Rabbit hole dan memperlihatkan ada bayi menangis disana. Dia akan membuka halamannya dan menunjuk "bayi..bayi.. nangiss"

Alhamdulillah, mengenalkan buku sejak dini kepada anak ternyata membawa manfaat yang sangat luar biasa. Saya pun tak perlu susah-susah menjelaskan apa yang ingin saya jelaskan secara abstrak. Anak saya pun menjadi lebih cepat mengerti dan menangkap apa yang saya maksudkan. 

#Day6
#Tantangan10Hari
#Level5
#Bunda Sayang
#Ibu Profesional
#IIP
#For Things To Change, I Must Change First

- 2 Nov -

Comments

Popular posts from this blog

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...

Aliran Rasa - Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah, semakin hari anak saya semakin paham akan gendernya. Terlebih lagi dalam pelaksanaan ibadah. Ramadhan kali ini saya sering mengajaknya buka bersama di masjid dekat rumah eyangnya di Jogja. Semakin dia paham kalo sholat laki-laki di shaf laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Alhamdulillah dia sendiri yang meminta saat sholat akan dimulai, dia mencari eyang papinya dan berkata, "Arsyad sholat sama eyang papi. Ibu sholat sama eyang mami." Masya Allah... Kami orang tua hanya bisa berikhtiar. Segala kemudahan ini datangnya dari Allah semata.

Review Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh

Presentasi ke-7 Kelompok 2 Tema / Judul Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh Fitrah seksualitas adalah pemahaman bahwa setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dalam pengertiannya berkembang menjadi peran hidup sesuai jenis kelaminnya. Masalah seksual membutuhkan pengarahan, bukan pembentukan atau pembangunan. Baligh, kondisi tercapainya kedewasaan biologis dengan kematangan alat reproduksi (usia 14 – 16 tahun). Ciri-ciri baligh 1.        Mimpi basah pada anak laki-laki dan haidh pada perempuan. 2.        Tumbuhnya bulu-bulu kemaluan 3.        Berusia 15 tahun. Akil, tercapainya kedewasaan psikologis, social, finansial, serta kemampuan memikul tanggung jawab syariah. Mengarahkan fitrah seksual anak pra baligh 1.        Meminta izin ketika masuk kamar orang tua. 2.   ...