Skip to main content

Trial - Error Melatih Kemandirian

Tantangannya ternyata luar biasa ya supaya anak bisa selalu konsisten melakukan 1 hal untuk jadi mandiri. Sebenarnya saya sudah mencoba melatih anak untuk makan sendiri namun tidak dengan cara ekstrim. Iya, saya ibu yang belum tegaan dan males dapat cibiran orang jikalau saya super extrim caranya biar anak pada akhirnya mau makan sendiri.

Extrim gimana?
Iya. Saya pernah baca artikel (dan saya percaya kalo cara itu bisa dilakukan) kalo ingin anaknya bisa makan sendiri ya dicoba kita sudah menyiapkan makanan di tempat biasa dia makan. Kalo anak tidak bisa duduk dan tidak menyuap sendiri, ya jangan disuapin. Jangan dikasih makan sambil kita kejar-kejar anaknya untuk buka mulut. Biasanya kebiasaan ini dilakukan sekitar 1-2minggu untuk mengajarkan anak "Kalo kamu tidak makan, ya perutnya nanti sakit. Kamu bisa lapar. Jadi, makanlah nak :)". Disini peran orangtua sangat penting. Konsisten dan tega. hahahha.... Oh, poin penting lagi JANGAN BERI ANAK CEMILAN ya kalo tipenya susah makan :))) Ini kesalahan cukup fatal sih kalo saya bilang. Pernah kejadian di anak saya.

Saya cuma belum bisa konsisten dan tega. Kalo untuk cemilan, saya bisa hahaha. Kenapa saya belum bisa konsisten? Karena anak masih ASI. Kalo dia lapar karena gak makan tapi ujung-ujungnya lari ke asi, ya sama aja bo'ong :( Karena saya sudah mulai sounding "umur 2th nenennya berhenti ya, Nak" walaupun masih ada jatah 2-3bulan lagi sebelum umur yang ditentukan. Pengen coba WWL sih ya.. Tapi, semakin di sounding semakin parah nenennya. Karena itu saya belum sanggup untuk extrim dibagian makan :)

Jadi, trial error yang saya lakukan untuk makan ini adalah tahap awal kalo anak saya masih belum terlalu fokus makan sambil duduk anteng dan menikmati makannya adalah yang penting anak saya tangannya mau gerak untuk memasukkan makanannya ke dalam mulutnya sendiri. Entah cara ini benar atau salah. Paling tidak saya ingin membiasakan dulu supaya dia paham kalo makan itu ya tangannya yang bergerak menuju mulut. Selain itu posisi saya juga selalu duduk ditempat awal kami mulai makan. Jadi kalo anak saya kesana kemari, saya tidak mendekatkan makanannya ke arah dia. Tetap anak saya yang harus mendatangi makanannya atau saya mengajaknnya untuk datang ke arah makanannya berada.

Sekarang inilah proses yang sedang saya coba. Semoga ada kemajuan yang lebih significant dari yang sebelumnya. Walaupun untuk menu makanan juga sangat berpengaruh dibagian fokusnya makan hahahahaha...

Semoga saya tetap semangat 45 menjaga niat baik supaya Arsyad bisa segera mandiri untuk makan sendiri :)

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari



Comments

Popular posts from this blog

Semua Anak adalah Bintang - Day 1

Bismillaah..  Alhamdulillah bisa sedikit meluangkan waktu untuk menulis tantangan level 7 dari kelas Bunsay. Setelah level 6 sama sekali belum bisa menulis walaupun tantangan tetap dilakukan :) Tema kali ini tentang "Semua Anak adalah Bintang" dengan kelebihannya masing-masing. Pasti berbeda walaupun dididik dari orang tua yang sama. Tinggal bagaimana masing-masing orang tua yang juga spesial bisa memberikan fasilitas kepada anak supaya dapat mengulik potensi dari masing-masing anak. Mencari momen 'AHA' saat anak matanya langsung berbinar-binar tanda excited dengan apa yang sedang dia alami atau rasakan. Saat itu pulalah orang tua dapat memanfaatkan momen dengan maksimal. Mempunyai satu anak dengan usia 2 tahun adalah saat dimana momen AHA itu sering terjadi. Kemampuan diri yang semakin meningkat, daya ingat yang semakin tajam dan kosa kata yang setiap harinya selalu bertambah membuat momen AHA ini lebih lancar dibandingkan sebelum-sebelumnya. Tapi, a...

Aliran Rasa - Semua Anak adalah Bintang

Begitu terasa rasanya ketika lebih dari 10hari membersamai anak dengan melihat apa yang membuatnya excited sekaligus menuliskan pengalaman secara rutin. Terasa begitu menyenangkan dan semakin legowo hati ini melihat tingkah polah anak. Tidak sering menyalahkan, tetapi lebih mencoba memahami apa yang sedang dia inginkan, apa yang sedang coba ia pahami dengan caranya yang selalu unik. Ketika saya, sebagai Ibunya bisa lebih bersabar dan memasrahkan semuanya kepada sang pencipta. Tidak memaksakan kehendak pribadi atas apa yang anak lakukan. Membebaskan anak selama masih dalam batas kewajaran. Menginjinkan anak mengexplore apa yang dia suka. Sebagai orang tua tentulah masih banyak yang harus dipahami dan dipelajari dalam mendidik anak. Semoga bisa terus semangat dan lebih bersabar lagi. Aamiin..

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...