Skip to main content

Review Presentasi : Bagaimana Menghadapi Tantangan Pergaulan Bebas


Presentasi ke-6
Kelompok 1

Tema / Judul Presentasi : Bagaimana Menghadapi Tantangan Pergaulan Bebas

Disaat fitrah seksualitas tidak tuntas, saat dewasa anak akan mencari kesenangan atau sarana pengembangan diri di luar keluarga dan dirinya. Hal ini beresiko pada Pergaulan Bebas. Karena itulah dibutuhkan keseriusan pihak orang tua untuk mendampingi tumbuhnya fitrah seksualitas anak dalam tumbuh kembangnya.

Prinsip fitrah seksualitas :
1.       Kedekatan dengan Ayah dan Ibu secara seimbang.
2.       Ayah suplai maskulinitas. Ibu Suplai feminitas.
3.       Penumbuhan fitrah paripurna.
4.       Mencari sosok pengganti Ayah dan Ibu bila figure keduanya tidak dimiliki.

Makna pergaulan bebas adalah salah satu bentik perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntunan, aturan/syarat dan rasa malu. Dapat juga diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma kesusilaan.

Pergaulan bebas dapat terjadi diantaranya karena
1.       Keluarga yang tidak siap mendidik anak
2.       Keadaan keluarga yang tidak stabil
3.       Orang tua yang kurang memperhatikan
4.       Lingkungan sekitar yang kurang baik
5.       Keadaan ekonomi keluarga
6.       Ketidaksiapan menerima/menggunakan teknologi informasi.

Dampak Pergaulan bebas :
·       Merenggangnya hubungan keluarga
·       Ketergantungan obat dan rokok
·       Menurunnya tingkat kesehatan
·       Penyebaran penyakit menular seksual
·       Meningkatnya kriminalitas
·       Menurunnya prestasi

Solusi supaya pergaulan bebas tidak semakin mewabah
1.       Pendidikan agama yang baik terutama dari lingkungan paling dekat, keluarga.
2.       Pendidikan fitrah seksualitas yang tepat sesuai dengan tahapan umurnya
3.       Pola pengasuhan yang tepat dengan optimalisasi peran ayah dan ibu.
4.       Peran keluarga dalam masyarakat.


#IbuProfesional
#BundaSayang
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas


Comments

Popular posts from this blog

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...

Aliran Rasa - Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah, semakin hari anak saya semakin paham akan gendernya. Terlebih lagi dalam pelaksanaan ibadah. Ramadhan kali ini saya sering mengajaknya buka bersama di masjid dekat rumah eyangnya di Jogja. Semakin dia paham kalo sholat laki-laki di shaf laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Alhamdulillah dia sendiri yang meminta saat sholat akan dimulai, dia mencari eyang papinya dan berkata, "Arsyad sholat sama eyang papi. Ibu sholat sama eyang mami." Masya Allah... Kami orang tua hanya bisa berikhtiar. Segala kemudahan ini datangnya dari Allah semata.

Review Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh

Presentasi ke-7 Kelompok 2 Tema / Judul Presentasi : Mengarahkan Fitrah Seksual Anak Pra Aqil Baligh Fitrah seksualitas adalah pemahaman bahwa setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dalam pengertiannya berkembang menjadi peran hidup sesuai jenis kelaminnya. Masalah seksual membutuhkan pengarahan, bukan pembentukan atau pembangunan. Baligh, kondisi tercapainya kedewasaan biologis dengan kematangan alat reproduksi (usia 14 – 16 tahun). Ciri-ciri baligh 1.        Mimpi basah pada anak laki-laki dan haidh pada perempuan. 2.        Tumbuhnya bulu-bulu kemaluan 3.        Berusia 15 tahun. Akil, tercapainya kedewasaan psikologis, social, finansial, serta kemampuan memikul tanggung jawab syariah. Mengarahkan fitrah seksual anak pra baligh 1.        Meminta izin ketika masuk kamar orang tua. 2.   ...