Skip to main content

Mendongeng Bersama - Day 7

Berkumpul bersama keluarga dengan formasi hampir lengkap sungguh menyenangkan. Saya menikmati sekali. Apalagi kami sangat jarang bertemu dan komunikasi lewat online karena kesibukan kami semua. Terutama kakak-kakak saya yang mempunyai anak dengan jarak yang sangat berdekatan semua. Otomatis kami fokus dengan keluar kecil kami masing-masing.

Saat berkumpul seperti ini, saya manfaatkan untuk banyak berinteraksi dengan kakak-kakak. Saat itu saya sedang di meja makan dan ngobrol dengan kakak ipar. Seru sekali. Apalagi dulu kami sempat hamil hampir bersamaan. Ya, Arsyad dan 2 sepupunya adalah sepantaran. Kami bertiga hamil dengan jarak yang sangat berdekatan. Saking serunya ngobrol, saya kelupaan kalo ada anak yang harus diawasi. Maklum, saat itu di rumah ada sekitar 7 anak dibawah 7tahun semua sedang bermain bersama. Lama kelamaan saya mulai curiga, kok suara Arsyad tidak terdengar. Suara sepedanya pun tidak ada. 2 sepupu lainnya mandi, 2 lainnya sedang bermain di ruang tengah. Kemana ini yang 3 anak lainnya. Saya coba tengok keluar, pintu gerbang terbuka dan krik krik..sepi. Tidak ada siapapun. 

"Arsyaaad....arsyaad..." saya pun mulai mencari anak sendiri. Fix. Pasti ini bermain keluar ikut sepupunya yang umurnya 6th entah ke mana. Saya langsung minta kakak saya untuk mencari keliling komplek. Beberapa menit kemudian ketemulah mereka bertiga. Benar dugaan saya, pasti 3 anak ini sedang eksplorasi lingkungan rumah eyangnya. Fiuuuhh...

"Arsyad dari mana?", tanya saya.
"Arsyad ke sana... naik sepeda. Sama mbak muti, Bang Ofal. Ke sana Ibu (sambil nunjuk-nunjuk) lihat ikan". Ceritanya singkat.
Ah, benarkan dugaan saya. Mereka bertiga memang suka sekali dengan ikan. Tapi ide untuk jalan bertiga dan semua masih kecil-kecil ini yang bikin saya was was. Duh.

Saya pun menanggapi cerita Arsyad sama excited-nya dengan dia bercerita. Diakhir saya pun bilang, "Arsyad boleh kok lihat ikan. Boleh naik sepeda keliling-keliling rumah eyang. Jangan lupa pamit Ibu dulu ya sebelum pergi. Salim dulu.". 
 
Yaaa... saya pun belajar. Sebelum saya marah meledak-ledak karena khawatir, alangkah lebih baik pula saya harus mendengarkan dulu apa yang dialami anak. Selagi anaknya sedang menikmati masa-masa belajar merangkai kalimat dengan kata-kata yang sudah dia pelajari sepotong-sepotong. Toh, tidak selamanya Ibu itu benar :)
 
 
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular posts from this blog

Semua Anak adalah Bintang - Day 1

Bismillaah..  Alhamdulillah bisa sedikit meluangkan waktu untuk menulis tantangan level 7 dari kelas Bunsay. Setelah level 6 sama sekali belum bisa menulis walaupun tantangan tetap dilakukan :) Tema kali ini tentang "Semua Anak adalah Bintang" dengan kelebihannya masing-masing. Pasti berbeda walaupun dididik dari orang tua yang sama. Tinggal bagaimana masing-masing orang tua yang juga spesial bisa memberikan fasilitas kepada anak supaya dapat mengulik potensi dari masing-masing anak. Mencari momen 'AHA' saat anak matanya langsung berbinar-binar tanda excited dengan apa yang sedang dia alami atau rasakan. Saat itu pulalah orang tua dapat memanfaatkan momen dengan maksimal. Mempunyai satu anak dengan usia 2 tahun adalah saat dimana momen AHA itu sering terjadi. Kemampuan diri yang semakin meningkat, daya ingat yang semakin tajam dan kosa kata yang setiap harinya selalu bertambah membuat momen AHA ini lebih lancar dibandingkan sebelum-sebelumnya. Tapi, a...

Aliran Rasa - Semua Anak adalah Bintang

Begitu terasa rasanya ketika lebih dari 10hari membersamai anak dengan melihat apa yang membuatnya excited sekaligus menuliskan pengalaman secara rutin. Terasa begitu menyenangkan dan semakin legowo hati ini melihat tingkah polah anak. Tidak sering menyalahkan, tetapi lebih mencoba memahami apa yang sedang dia inginkan, apa yang sedang coba ia pahami dengan caranya yang selalu unik. Ketika saya, sebagai Ibunya bisa lebih bersabar dan memasrahkan semuanya kepada sang pencipta. Tidak memaksakan kehendak pribadi atas apa yang anak lakukan. Membebaskan anak selama masih dalam batas kewajaran. Menginjinkan anak mengexplore apa yang dia suka. Sebagai orang tua tentulah masih banyak yang harus dipahami dan dipelajari dalam mendidik anak. Semoga bisa terus semangat dan lebih bersabar lagi. Aamiin..

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...