Long distance bersama Ayah ternyata sedikit banyak ada positif negatifnya. Negatifnya kami memang tidak bisa selalu bertemu langsung secara fisik. Positifnya, ternyata kami semua dilatih untuk selalu bisa berkomunikasi secara efektif. Setiap hari kami selalu menyempatkan untuk berkomunikasi melalui telepon ataupun video call.
Paling menyenangkan dari sesi ini adalah saat Arsyad mulai bercerita tentang kegiatannya hari itu pada Ayahnya. Selain belajar menyusun kalimat (dengan bantuan Ibu), Arsyad juga harus mengingat nama sepupunya yang saat long weekend ini hampir semua berkunjung ke rumah eyang. Saya pun tertawa saat Arsyad bercerita pada ayahnya pagi hari dia naik sepeda bersama sepupunya. "Arsyad naik sepeda sama itu itu itu" hahahahha.... Karena lupa namanya Arsyad menyebut sepupunya itu itu itu itu. Sungguh, luar biasa kemampuan Arsyad saat ini. Perlahan pun saya selalu ulangi nama sepupunya.
Mendongeng bersama kali ini sesungguhnya Arsyad yang lebih banyak mendongeng untuk Ayahnya dan saya, dibandingkan saya yang mendongeng untuknya. Kami pun menikmati setiap kalimat yang dikeluarkan Arsyad. Walaupun kadang yang paham ya hanya Ibu dan Ayahnya saja.
Mungkin kebiasaan dari saya bercerita ke ayah, dan sebaliknya ayah bercerita tentang kegiatan hari itu jika kami berjauhan di depan Arsyad, membuat dia pun merasa perlu bercerita apa saja yang dia alami hari itu, apa yang dia lihat, dan apa yang dia rasakan. Dari ekspresi senang sampai saat menangis tapi masih mencoba cerita ke ayahnya pun pernah. Sungguh, it was very sweet memories. Semoga kebiasaan kami ini menjadi bonding kuat untuk kami. Walaupun yang diceritakan bukanlah hal abstrak penuh imajinasi, tapi cukuplah tujuan dari mendongeng atau bercerita bersama ini menguatkan komunikasi kami lebih dalam lagi.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Comments
Post a Comment