Skip to main content

Mendongeng Bersama - Day 5

Mendongeng memang bisa menjadi salah satu bentuk quality time bersama anak. Mengurangi penggunaan handphone dan lebih banyak langsung berinteraksi dengan anak. Selama di Jogja setiap hari kami meluangkan waktu di pagi hari untuk berkeliling komplek. Arsyad naik push bike-nya, sedangkan saya berjalan kaki. Sekali olah raga supaya posisi adek diperut menjadi optimal dari hari ke hari.

Saat inilah juga menjadi momen quality time kami berdua. Arsyad menjadi lebih familiar dengan lingkungan rumah eyangnya. Setiap kali melewati masjid, pasti dia selalu bercerita, "Arsyad ke masjid. Sama eyang papi, eyang mami, Arsyad, Ibu". Begitu terus menerus. Tidak hanya dengan Ibunya saja bercerita. Jika sedang pergi dengna eyangnya pun dia akan bercerita tentang pengalamannya ke masjid. Begitu juga saat Ayahnya berkunjung ke Jogja.

Ternyata memang kemampuan berbahasa Arsyad meningkat lebih cepat saat kami sebagai orang tua selalu bercerita, mengulang, dan anaknya pun mengikuti cara kami bercerita. Saat dia sudah mampu mengungkapkan sesuatu, maka dia akan meniru cara kita bercerita. Barakallah...
 
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular posts from this blog

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...

Aliran Rasa - Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah, semakin hari anak saya semakin paham akan gendernya. Terlebih lagi dalam pelaksanaan ibadah. Ramadhan kali ini saya sering mengajaknya buka bersama di masjid dekat rumah eyangnya di Jogja. Semakin dia paham kalo sholat laki-laki di shaf laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Alhamdulillah dia sendiri yang meminta saat sholat akan dimulai, dia mencari eyang papinya dan berkata, "Arsyad sholat sama eyang papi. Ibu sholat sama eyang mami." Masya Allah... Kami orang tua hanya bisa berikhtiar. Segala kemudahan ini datangnya dari Allah semata.

Fitrah Seksualitas : Mengenalkan pada Anak Umur 2 Tahun

Alhamdulillah, level 11 ini tantangannya memang bisa bikin galau. 7 kelompok presentasi dengan tema besar fitrah seksualitas, sedikit banyak sebagai orang tua jadi semakin harus bersiap dan sanggup mendidik anak dengan sebaik-baiknya. Apalagi saat ini banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kekerasan seksual serta pergaulan yang semakin bebas tak terarah dan tidak tau malu. Walaupun anak masih 1 dengan umur masih 2tahun, tetap saja pendidikan seksualitas sudah kami ajarakan sejak dini. Paling dasar ya mengenal mana laki-laki mana perempuan. Siapa laki-laki siapa perempuan. Setelah itu baru dipahamkan bahwa dirinya ini laki-laki atau perempuan. Awalnya ternyata cukup sulit lho memberi pengertian ke anak saya. Kalo hanya sekedar Ibu itu perempuan. Ayah itu laki-laki. Kalo perempuan ya pakai kerudung. Kalo laki-laki enggak pakai kerudung. Kalo Arsyad laki-laki atau perempuan? "PEREMPUAN", jawabnya lantang. Duh! Lalu diulang lagi, Ibu itu perempuan. Pakai kerudun...