Ternyata tantangan mendogeng bersama anak ini luar biasa. Ada saat tertentu saya pun menyerah 'mau dogeng apa lagi ya'. Paling mudah memang saat awal melakukannya dengan menggunakan buku bacaan yang sudah sering dibaca anak. Selain sayanya sudah hafal gambar dan bisa improve banyak, anak pun mungkin akan lebih cepat menangkap maksud yang ingin kita sampaikan.
Tantangan kali ini memang kami lakukan full di rumah masa kecil saya, Yogyakarta. Iya, saya sudah mulai mudik ke Jogja di kehamilan trimester 3 ini. Karena ada beberapa acara yang wajib dihadiri. Daripada bolak balik Jakarta-Jogja dengan kondisi hamil besar, jadi diputuskan saya dan Arsyad stay saja di Jogja. Alhasil, buku yang kami bawa pun tidak banyak. Disinilah tantangan ini menjadi semakin 'menarik' :'))
Saya memanfaatkan momen mendogeng ini untuk menanamkan hal-hal baik kepada anak. Sebelumnya dengan tema saling tolong menolong, kali ini saya mencoba dengan tema 'sayang adik'. Alat bantu yang saya pakai adalah perut saya. Kami senang sekali bermain cahaya bersama adik yang ada diperut. Malam hari, lampu kamar dimatikan dan kami mulai menyorotkan sinar lampu di perut saya. Disini saya menekankan kalimat-kalimat seperti sayang Ibu, sayang Ayah, sayang mas Arsyad, sayang adik, peluk adik, cium adik. Ada saja cerita yang saya buat, seperti "Ayo mas Arsyad kita main bersama.", sambil menunjukan bagian perut sebelah mana adik bergerak.
Memang, kegiatan ini tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lama karena dengan lingkungan yang cukup baru untuk Arsyad, dia masih mudah teralihkan dengan hal lain yang lebih excited menurutnya. Seperti tiba-tiba ada yang buka pintu rumah dengan kemunculan sosok lain selain ayahnya. Hahahaha....
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Comments
Post a Comment