Skip to main content

Semua Anak adalah Bintang - Day 3

Apa yang membuat mata anak saya berbinar?

Hari ini sepulangnya dari makan siang dan menyempatkan membeli mobil yang sedari beberapa hari diinginkan Arsyad, badan saya rasanya lelah. Jogja yang mulai macet (padahal masih jam 2 siang) dan badan yang memang butuh istirahat lebih ingin sekali segera rebahan di tempat tidur. Sesampainya di rumah, saya langsung mengistirahatkan tubuh. Biasanya Arsyad akan merengek mengajak main Ibunya, terutama saat sedang di Jogja, tapi tidak untuk hari ini.

Sayup-sayup saya mendengar benda terjatuh, lalu ada yang berkata, "Yaaah... jatuh mobil Arsyad". Suara hentakan kaki dan berulang-ulang terus seperti itu. Penasaran. Saya pun beranjak dari tempat tidur dan melihat apa yang sedang dilakukan Arsyad. Rupanya dia sedang mencoba naik ke tempat tidur disalah satu kamar, menjatuhkan mainan mobilnya melalui jendela, berlari ke depan ambil sandal, berlari ke dalam dan ke halaman belakang rumah untuk ambil mobilnya, kemudian berlari lagi ke depan meletakkan sandalnya, berlari ke dalam kamar dan menjatuhkan kembali mainannya melalui jendela. Begitu terus menerus sampai kurang lebih 1 - 1,5jam.

Saya pun teringat, beberapa hari ini memang tubuhnya tidak terlalu banyak bergerak (terutama berlari) karena demam. Saat hari ini badannya sangat fit, dia melakukan olah tubuh dengan hal yang dia suka lakukan berulang-ulang. Disinilah teka teki yang harus saya pahami segera. Apa yang sesungguhnya Arsyad sukai dari melakukan hal yang sama berulang-ulang lebih dari 1 jam. 

Saya kembali teringat, beberapa minggu ini Arsyad sangat suka sekali panjat memanjat. Mungkin itulah dia suka memanjat tempat tidur yang tingginya cukup tinggi untuk usia 2th. Benda terjatuh. Sejak masih umur 5bulanan, Arsyad bisa tertawa lepas saat ada benda jatuh didekatnya. Sampai sekarang pun kalo salah satu dari kami menjatuhkan sesuatu tanpa sengaja dan kaget, dia akan tertawa sangat lepas. Berlari. Salah satu kegiatan rutin dimana pun kami berada. Usia 2th minimal melakukan kegiatan fisik selama 1 jam.

Hasil dari kegiatan yang dia lakukan secara mandiri adalah nafsu makannya menjadi meningkat dan jam tidurnya menjadi lebih cepat. Sungguh nikmatnya jadi seorang Ibu. Setiap hari ada saja yang jadi inspirasi dari kegiatan mandiri sang anak.

#Tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsayIIP
#BintangKeluarga

Comments

Popular posts from this blog

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...

Aliran Rasa - Fitrah Seksualitas

Alhamdulillah, semakin hari anak saya semakin paham akan gendernya. Terlebih lagi dalam pelaksanaan ibadah. Ramadhan kali ini saya sering mengajaknya buka bersama di masjid dekat rumah eyangnya di Jogja. Semakin dia paham kalo sholat laki-laki di shaf laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Alhamdulillah dia sendiri yang meminta saat sholat akan dimulai, dia mencari eyang papinya dan berkata, "Arsyad sholat sama eyang papi. Ibu sholat sama eyang mami." Masya Allah... Kami orang tua hanya bisa berikhtiar. Segala kemudahan ini datangnya dari Allah semata.

Fitrah Seksualitas : Mengenalkan pada Anak Umur 2 Tahun

Alhamdulillah, level 11 ini tantangannya memang bisa bikin galau. 7 kelompok presentasi dengan tema besar fitrah seksualitas, sedikit banyak sebagai orang tua jadi semakin harus bersiap dan sanggup mendidik anak dengan sebaik-baiknya. Apalagi saat ini banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kekerasan seksual serta pergaulan yang semakin bebas tak terarah dan tidak tau malu. Walaupun anak masih 1 dengan umur masih 2tahun, tetap saja pendidikan seksualitas sudah kami ajarakan sejak dini. Paling dasar ya mengenal mana laki-laki mana perempuan. Siapa laki-laki siapa perempuan. Setelah itu baru dipahamkan bahwa dirinya ini laki-laki atau perempuan. Awalnya ternyata cukup sulit lho memberi pengertian ke anak saya. Kalo hanya sekedar Ibu itu perempuan. Ayah itu laki-laki. Kalo perempuan ya pakai kerudung. Kalo laki-laki enggak pakai kerudung. Kalo Arsyad laki-laki atau perempuan? "PEREMPUAN", jawabnya lantang. Duh! Lalu diulang lagi, Ibu itu perempuan. Pakai kerudun...