Skip to main content

Yayy.. Imunisasi MR - Day 3

Family Project Day 3, Datang ke Posyandu.

Project hari ini sebenarnya membuat jus bersama eyang. Tapi karena buah belum disiapkan dan ada pengumuman mendadak bahwa hari ini ada program imunisasi MR di posyandu, maka kegiatan dialihkan menjadi kegiatan mengunjungi posyandu terdekat.

Kegiatan yang dilakukan selama di posyandu adalah menimbang berat badan, pemberian vitamin A dan imunisasi MR yang diberikan gratis oleh pemerintah.

Tugas Ayah adalah memberikan pengertian kepada Arsyad bahwa hari ini akan diadakan imunisasi, akan ada penimbangan berat badan. Tugas Ibu, memastikan bahwa Arsyad paham apa itu imunisasi, akan seperti apa saat nanti di imunisasi, dan mereview kembali imunisasi sebelumnya yang pernah dilakukan. Biasanya Arsyad mengingat dan tau akan disuntik.

"Arsyad, nanti kita ke posyandu ya. Badannya ditimbang dl. Pake timbangan gantung. Berani ya."
"Iya", sambil mengangguk.
"Habis itu nanti diimunisasi ya. Disuntik. Arsyad kalo disuntik itu gmn?"
Dia langsung menunjuk kaki bagian paha, karena beberapa waktu lalu setiap imunisasi suntik di paha.
"Rasanya gimana? Sakit ya. Tapi sakitnya cuma sebentar aja kok."
"Iya"

Itulah obrolan yang saya ulang-ulang selama perjalanan ke Posyandu. Memastikan bahwa anak harus siap mental dl. Tau apa yang akan dilakukan.

Sesampainya disana, biasanya Arsyad langsung takut dan tidak mau ditimbang di timbangan karung beras (timbangan model lama yang digantung). Tapi entah, hari ini dia sangat berani dan bersemangat untuk segera naik ke timbangan jadul. Disinilah saya langsung ingat bahwa tidak ada kamera yang mengabadikan momen ini.

Setelah ditimbang Arsyad diberi vitamin A. Tidak ada masalah juga. Langsung membuka mulut. Setelahnya baru dilakukan imunisasi. Disinilah Arsyad menangis kencang tanpa suara. Hahaha... Balon pun diberikan untuk meredakan tangisan anak pasca disuntik. Walaupun masih menangis tapi saya tetap ingin agar anak tau tata krama. Mengucapkan terima kasih setelah diberi sesuatu oleh siapapun tetap harus bilang "Terima Kasih". Dalam keadaan menangis, sedih, atau pun sakit. Alhamdulillah Arysad sudah cukup terbiasa. Bahkan saat akan pulang juga masih bisa berpamitan dengan "Bye..bye.. muah" walaupun sambil menangis.

Semoga Arysad paham bahwa kegiatan ini akan bermanfaat untuk kesehatannya dan bisa bersosialisasi dengan tetangga yang lain.

Sepulang dari posyandu saya mereview lagi kegiatan yang baru saja dilakukan Arsyad. Kebiasaan seperti ini selain agar anak paham apa yang dilakukannya juga dapat menambah kosa kata dan kelancaran berbicara. Secara tidak langsung review kegiatan yang dilakukan adalah bercerita kembali pengalaman yang dilakukan.

#Day3
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

Semua Anak adalah Bintang - Day 1

Bismillaah..  Alhamdulillah bisa sedikit meluangkan waktu untuk menulis tantangan level 7 dari kelas Bunsay. Setelah level 6 sama sekali belum bisa menulis walaupun tantangan tetap dilakukan :) Tema kali ini tentang "Semua Anak adalah Bintang" dengan kelebihannya masing-masing. Pasti berbeda walaupun dididik dari orang tua yang sama. Tinggal bagaimana masing-masing orang tua yang juga spesial bisa memberikan fasilitas kepada anak supaya dapat mengulik potensi dari masing-masing anak. Mencari momen 'AHA' saat anak matanya langsung berbinar-binar tanda excited dengan apa yang sedang dia alami atau rasakan. Saat itu pulalah orang tua dapat memanfaatkan momen dengan maksimal. Mempunyai satu anak dengan usia 2 tahun adalah saat dimana momen AHA itu sering terjadi. Kemampuan diri yang semakin meningkat, daya ingat yang semakin tajam dan kosa kata yang setiap harinya selalu bertambah membuat momen AHA ini lebih lancar dibandingkan sebelum-sebelumnya. Tapi, a...

Aliran Rasa - Semua Anak adalah Bintang

Begitu terasa rasanya ketika lebih dari 10hari membersamai anak dengan melihat apa yang membuatnya excited sekaligus menuliskan pengalaman secara rutin. Terasa begitu menyenangkan dan semakin legowo hati ini melihat tingkah polah anak. Tidak sering menyalahkan, tetapi lebih mencoba memahami apa yang sedang dia inginkan, apa yang sedang coba ia pahami dengan caranya yang selalu unik. Ketika saya, sebagai Ibunya bisa lebih bersabar dan memasrahkan semuanya kepada sang pencipta. Tidak memaksakan kehendak pribadi atas apa yang anak lakukan. Membebaskan anak selama masih dalam batas kewajaran. Menginjinkan anak mengexplore apa yang dia suka. Sebagai orang tua tentulah masih banyak yang harus dipahami dan dipelajari dalam mendidik anak. Semoga bisa terus semangat dan lebih bersabar lagi. Aamiin..

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...