Skip to main content

Bedrest - Day 5

Family Project kali ini diluar dari rencana yang sudah disusun sedemikian rupa. Qodarullah Arsyad semenjak tadi malam (17 Agustus) demam sampai 39derajat. Makan malam cuma sanggup beberapa suap. Setelahnya mulai menunjukkan perilaku kurang menyenangkan terutama saat bertamu di rumah budhenya. Saya memutuskan langsung mengajaknya berbincang di kamar, menyusui, dan anaknya langsung tidur terlelap. Sempat terbangun dan suhu badannya sudah naik. 

Pagi hari pun (18 Agustus), Arsyad masih demam tinggi. Padahal subuh ini Ayahnya harus ke Jakarta untuk bekerja. Tadinya sempat menanyakan "apa perlu ijin karena anak sakit?". Tapi saya menjawab, "gak usah. Disini juga udah ada eyang-eyangnya".

Family project hari ini pun menyesuaikan dengan kondisi anak.Tugas utama Arsyad saat ini adalah minum air putih yang banyak, makan bila mood Arsyad sedang baik, dan istirahat yang cukup. Alhamdulillah, walaupun demam Arsyad masih kooperatif dalam melaksanakan kegiatan hariannya. Hari itu Arsyad juga lebih banyak istirahat setiap kali menyusu.

Saya memutuskan untuk ikut beristirahat di hotel bersama kedua orang tua saya karena kalo di rumah eyang cilegon, bisa dipastikan Arsyad semakin banyak gerak kesana kemari dan ingin main di luar. Saat itu kebetulan sedang berangin kencang. Demi anaknya cuma bisa gerak di ruang terbatas, kami pun sedikit mengganggu waktu istirahat eyang jogja. hehehe..

Pukul 8 malam, Ayah menyusul kami di hotel. Ada sedikit waktu sebelum dijemput pakdhe untuk kembali ke rumah eyang, akhirnya family project kali ini adalah bermain flash card bersama Ayah (tidak jadi bersama sepupu). Alhamdulillah semenjak Ayahnya datang, keadaan Arsyad jauh lebih membaik. Demam pun berangsur-angsur turun walaupun masih mengandalkan obat penurun panas.

Permainan flash card yang baru saja kami beli dari produsennya ternyata cukup menambah pengetahuan untuk kami sekeluarga. Dan tentunya menambah keseruan dengan eyang juga. Arsyad pun belajar membedakan besar-kecil. Walaupun seharian badan demam, tapi semangat untuk bermainnya tetap tinggi.

#Day5
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP



Comments

Popular posts from this blog

Semua Anak adalah Bintang - Day 1

Bismillaah..  Alhamdulillah bisa sedikit meluangkan waktu untuk menulis tantangan level 7 dari kelas Bunsay. Setelah level 6 sama sekali belum bisa menulis walaupun tantangan tetap dilakukan :) Tema kali ini tentang "Semua Anak adalah Bintang" dengan kelebihannya masing-masing. Pasti berbeda walaupun dididik dari orang tua yang sama. Tinggal bagaimana masing-masing orang tua yang juga spesial bisa memberikan fasilitas kepada anak supaya dapat mengulik potensi dari masing-masing anak. Mencari momen 'AHA' saat anak matanya langsung berbinar-binar tanda excited dengan apa yang sedang dia alami atau rasakan. Saat itu pulalah orang tua dapat memanfaatkan momen dengan maksimal. Mempunyai satu anak dengan usia 2 tahun adalah saat dimana momen AHA itu sering terjadi. Kemampuan diri yang semakin meningkat, daya ingat yang semakin tajam dan kosa kata yang setiap harinya selalu bertambah membuat momen AHA ini lebih lancar dibandingkan sebelum-sebelumnya. Tapi, a...

Aliran Rasa - Semua Anak adalah Bintang

Begitu terasa rasanya ketika lebih dari 10hari membersamai anak dengan melihat apa yang membuatnya excited sekaligus menuliskan pengalaman secara rutin. Terasa begitu menyenangkan dan semakin legowo hati ini melihat tingkah polah anak. Tidak sering menyalahkan, tetapi lebih mencoba memahami apa yang sedang dia inginkan, apa yang sedang coba ia pahami dengan caranya yang selalu unik. Ketika saya, sebagai Ibunya bisa lebih bersabar dan memasrahkan semuanya kepada sang pencipta. Tidak memaksakan kehendak pribadi atas apa yang anak lakukan. Membebaskan anak selama masih dalam batas kewajaran. Menginjinkan anak mengexplore apa yang dia suka. Sebagai orang tua tentulah masih banyak yang harus dipahami dan dipelajari dalam mendidik anak. Semoga bisa terus semangat dan lebih bersabar lagi. Aamiin..

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...