Hari ini kami sekeluarga bersama eyang dari Jogja sudah berada di Bekasi. Berangkat tadi malam (malam Kamis). Jalanan yang padat merayap menjadi salah satu kondisi dimana yang membosankan harus dibuat menyenangkan. Belajar berhitung dan menyembutkan jenis-jenis kendaraan menjadi salah satu hiburan dan pembelajaran bagi kami semua.
Bertamu di rumah sepupu saya dari keluarga Papi cukup membuat saya sedikit bingung dengan family project yang sedang berlangsung. Tapi, sekecil dan sesederhana apapun kegiatan yang dilakukan, bila kita selalu dapat mengambil makna dan hikmah yang ada maka akan menjadikan manfaat tersendiri.
Bertamu menjadi salah satu media yang sangat efektif untuk anak seusia Arsyad belajar memahami bahwa ada tatanan sopan santun yang berlaku. Tidak bisa lalu seenaknya mengambil ini itu dan berbuat tanpa izin.
Tugas Arsyad kali ini adalah,
- Memahami bahwa jika bukan miliknya berarti harus meminta ijin.
- Jika ingin menyusu, harus berada di kamar dan menunggu Ibu menyelesaikan kegiatan yang sedang dilakukan.
2 Hal diatas sudah cukup membuat Arsyad akan mengerti banyak hal dalam silaturahmi, terlebih nilai-nilai kesopanan. Alhamdulillah semua saling membantu dan tidak semua yang diminta Arsyad diberikan. Kebohongan-kebohongan kecil yang biasa dilakukan eyangnya pun berangsur berkurang. Karena sebelum eyangnya melarang dengan cara berbohong, biasanya saya mendahului dengan mengatakan yang sebenarnya. Seperti bilang, "Arsyad, mau kucingnya? (boneka kucing yang di dalamnya ada tissu.) Sudah disimpan eyang. Arsyad ambil yang lain aja ya." Saat itu eyangnya menyembunyikan boneka kucingnya karena Arsyad suka sekali menarik-narik tissunya keluar.
"Arsyad mau nenen? Kalau minta nenen gimana?"
"Buu...nenen..", dengan gaya khasnya saat minta menyusu.
"Oke. Arsyad sabar dulu ya. Ibu selesaikan makan dulu. Kalau nenen dimana?"
"Kamarrr"
"Iya benar. Sabar yaa"
"saabaaarrrr", biasanya dia akan menirukan bilang sabar
Pagi ini dari Bekasi kami pulang dulu ke Mampang, Jakarta. Lalu melakukan persiapan untuk kemudian lanjut perjalanan ke Cilegon. Saat persiapan, Arsyad sedikit banyak membantu persiapan baju yang akan dibawa. Ayah bertugas menurunkan koper, Arsyad memasukkan baju ke dalam koper, dan Ibu merapikan apa yang sudah Arsyad masukkan. Bersemangat sekali.
Kegiatan sederhana seperti ini memberikan kesempatan untuk membiasakan kami untuk mengatakan tolong, terima kasih, dan maaf. Bukan hanya Arsyad yang belajar membiasakan kebiasaan baik tersebut, tapi juga Ayah dan Ibunya. Serta eyang-eyangnya yang sedang ada disekitar Arsyad.
Semoga dengan adanya family project dan menuliskan pelajaran apa yang bisa diambil hikmah dan pembelajarannya menjadikan harta tak bernilai untuk kami semua.
#Day4
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Bertamu di rumah sepupu saya dari keluarga Papi cukup membuat saya sedikit bingung dengan family project yang sedang berlangsung. Tapi, sekecil dan sesederhana apapun kegiatan yang dilakukan, bila kita selalu dapat mengambil makna dan hikmah yang ada maka akan menjadikan manfaat tersendiri.
Bertamu menjadi salah satu media yang sangat efektif untuk anak seusia Arsyad belajar memahami bahwa ada tatanan sopan santun yang berlaku. Tidak bisa lalu seenaknya mengambil ini itu dan berbuat tanpa izin.
Tugas Arsyad kali ini adalah,
- Memahami bahwa jika bukan miliknya berarti harus meminta ijin.
- Jika ingin menyusu, harus berada di kamar dan menunggu Ibu menyelesaikan kegiatan yang sedang dilakukan.
2 Hal diatas sudah cukup membuat Arsyad akan mengerti banyak hal dalam silaturahmi, terlebih nilai-nilai kesopanan. Alhamdulillah semua saling membantu dan tidak semua yang diminta Arsyad diberikan. Kebohongan-kebohongan kecil yang biasa dilakukan eyangnya pun berangsur berkurang. Karena sebelum eyangnya melarang dengan cara berbohong, biasanya saya mendahului dengan mengatakan yang sebenarnya. Seperti bilang, "Arsyad, mau kucingnya? (boneka kucing yang di dalamnya ada tissu.) Sudah disimpan eyang. Arsyad ambil yang lain aja ya." Saat itu eyangnya menyembunyikan boneka kucingnya karena Arsyad suka sekali menarik-narik tissunya keluar.
"Arsyad mau nenen? Kalau minta nenen gimana?"
"Buu...nenen..", dengan gaya khasnya saat minta menyusu.
"Oke. Arsyad sabar dulu ya. Ibu selesaikan makan dulu. Kalau nenen dimana?"
"Kamarrr"
"Iya benar. Sabar yaa"
"saabaaarrrr", biasanya dia akan menirukan bilang sabar
Pagi ini dari Bekasi kami pulang dulu ke Mampang, Jakarta. Lalu melakukan persiapan untuk kemudian lanjut perjalanan ke Cilegon. Saat persiapan, Arsyad sedikit banyak membantu persiapan baju yang akan dibawa. Ayah bertugas menurunkan koper, Arsyad memasukkan baju ke dalam koper, dan Ibu merapikan apa yang sudah Arsyad masukkan. Bersemangat sekali.
Kegiatan sederhana seperti ini memberikan kesempatan untuk membiasakan kami untuk mengatakan tolong, terima kasih, dan maaf. Bukan hanya Arsyad yang belajar membiasakan kebiasaan baik tersebut, tapi juga Ayah dan Ibunya. Serta eyang-eyangnya yang sedang ada disekitar Arsyad.
Semoga dengan adanya family project dan menuliskan pelajaran apa yang bisa diambil hikmah dan pembelajarannya menjadikan harta tak bernilai untuk kami semua.
#Day4
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Comments
Post a Comment