Skip to main content

Siapkah Toilet Training?

Salah satu bentuk kemandirian anak yang segera ingin saya coba terapkan adalah anak bisa sedini mungkin lepas dari ketergantungan popok sekali pakai. Beberapa waktu lalu saat libur lebaran, banyak sodara yang menanyakan berapa umur anak saya. Saat saya jawab hampir mau 2th, banyak yang sudah menyarankan untuk segera "ditatur". Ditatur adalah semacam sudah dibiasakan untuk buang air kecil di kamar mandi pada waktu-waktu tertentu (menyesuaikan kebiasaan anak).

Mungkin ada ibu yang bisa hafal jam anaknya ketika ingin BAK (buang air kecil). Saya termasuk yang TIDAK TAHU jadwal anak untuk bak :( Akibat dari ingin seminimal mungkin kerepotan dengan hal-hal sepele dan memutuskan untuk setiap saat menggunakan pospak, berakibat saya sendiri bingung dengan tanda-tanda saat anak ingin bak.

Percobaan awal ini saya mulai dengan selalu sounding ke Arsyad, "Nak, kalo mau pipis. Ada yang mau keluar dari sini (sambil nunjuk alat kelaminnya), Arsyad bilang ya PIPIS. Terus kita nanti langsung ke kamar mandi. Copot celana, popok, jongkok di wc." Berkali-kali saya mulai sounding hal itu. Saya juga mulai rajin membacakan buku toilet trainingnya. Apa yang terjadi? Arsyad bisa mengungkapkan dengan caranya sendiri saat dia ingin pipis. Saya langsung buru-buru ajak ke kamar mandi, copot celana, popok. Ternyataaaaa.... Arsyad saat bilang pipis, itu ya dia baru saja pipis di popoknya. hahahahahha... Bagaimana saya tau? Iya, karena popoknya saat saya copot kebetulan masih terasa sedikit basah dan hangat. Hahahahaha....

Ah. Tidak apalah. Ini masih permulaan. Saya juga tidak ingin memaksakan anak dan tentunya saya sendiri. Saya akan coba istiqomah untuk latihan bak di kamar mandi ini secara perlahan dan sesuai kemampuan. Dorongan dari pihak luar kadang memang sungguh bikin hati ibu menjadi gundah gulana hahahaha...

Ah, sudahlah. Ibu tetap akan selalu mencoba yang terbaik untuk Arsyad. Doa terbaik akan selalu mengiringi kehidupannya :)

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari

Comments

Popular posts from this blog

Semua Anak adalah Bintang - Day 1

Bismillaah..  Alhamdulillah bisa sedikit meluangkan waktu untuk menulis tantangan level 7 dari kelas Bunsay. Setelah level 6 sama sekali belum bisa menulis walaupun tantangan tetap dilakukan :) Tema kali ini tentang "Semua Anak adalah Bintang" dengan kelebihannya masing-masing. Pasti berbeda walaupun dididik dari orang tua yang sama. Tinggal bagaimana masing-masing orang tua yang juga spesial bisa memberikan fasilitas kepada anak supaya dapat mengulik potensi dari masing-masing anak. Mencari momen 'AHA' saat anak matanya langsung berbinar-binar tanda excited dengan apa yang sedang dia alami atau rasakan. Saat itu pulalah orang tua dapat memanfaatkan momen dengan maksimal. Mempunyai satu anak dengan usia 2 tahun adalah saat dimana momen AHA itu sering terjadi. Kemampuan diri yang semakin meningkat, daya ingat yang semakin tajam dan kosa kata yang setiap harinya selalu bertambah membuat momen AHA ini lebih lancar dibandingkan sebelum-sebelumnya. Tapi, a...

Aliran Rasa - Semua Anak adalah Bintang

Begitu terasa rasanya ketika lebih dari 10hari membersamai anak dengan melihat apa yang membuatnya excited sekaligus menuliskan pengalaman secara rutin. Terasa begitu menyenangkan dan semakin legowo hati ini melihat tingkah polah anak. Tidak sering menyalahkan, tetapi lebih mencoba memahami apa yang sedang dia inginkan, apa yang sedang coba ia pahami dengan caranya yang selalu unik. Ketika saya, sebagai Ibunya bisa lebih bersabar dan memasrahkan semuanya kepada sang pencipta. Tidak memaksakan kehendak pribadi atas apa yang anak lakukan. Membebaskan anak selama masih dalam batas kewajaran. Menginjinkan anak mengexplore apa yang dia suka. Sebagai orang tua tentulah masih banyak yang harus dipahami dan dipelajari dalam mendidik anak. Semoga bisa terus semangat dan lebih bersabar lagi. Aamiin..

Fitrah Seksualitas : Latih Kebiasaan Sehari-hari

Penyimpangan bisa saja terjadi karena perilaku sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat memicu perilaku yang tidak semestinya. Mungkin bagi kita hal itu tidak penting, tapi bisa jadi, untuk anak kita atau orang lain yang fitrah seksualitasnya belum berakhir dengan sempurna malah menjadi 'tanda tanya' besar untuknya kelak.  Seperti salah satu kutipan dalam presentasi "Parenting is not about the kids, It's about the parents". Anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam kebiasaan sehari-hari yang nantinya akan menjadi kebiasaannya kelak suatu hari. Saya mulai membiasakan sedari dini pada anak, saat mandi ya harus di kamar mandi, pintu tertutup. Kalo terbuka biasanya saya langsung komentar, "eh, maluuuu... gak pakai baju. Ayo ditutup pintunya."  Paling bikin deg-deg an saat ini adalah karena anak masih super nempel sama saya, padahal ini sudah 1bulan lebih di ruma...